Aku adalah seorang ibu rumah tangga berusia 20 tahun, suamiku 24 tahun, aku mempunyai 1 anak perempuan yang kini sudah berumur 5 bulan.
Suamiku adalah pria yang sangat baik, pekerja keras, rajin ibadah, penyayang, lembut, dan memiliki wajah tampan, mungkin sebagian wanita akan berkata bahwa suamiku adalah pria idaman.
Hampir setiap wanita yang bertemu dengannya tertarik, bahkan meski pun wanita-wanita itu tau suamiku sudah beristri dan mempunyai anak, tapi mereka tetap saja mengaguminya dan sering melempar senyum kepada suamiku, tapi suamiku tak pernah membalas dan cuek dengan hal semacam itu.
Pernikahanku sudah 3 tahun lebih, kehidupan kami baik-baik saja, kami bahagia dengan keluarga kecil kami, namun hati dan pikiranku tak pernah bisa lepas dari masa lalu suamiku,selama 3 tahun itu aku terus hidup dengan bayang-bayang masa lalu suamiku.
Dulu sebelum kami saling kenal, suamiku memiliki banyak mantan, sebagian dari mantannya sudah pernah dia tiduri bahkan sampai perempuan itu hamil dan menggugurkannya.
Sebelum menikah suamiku sudah jujur dan mengakui semua perbuatan maksiatnya bersama perempuan-perempuan itu, dia menceritakan kemana saja mereka pergi berdua dan apa saja yang mereka lakukan selama mereka pacaran bertahun-tahun.
Mendengar semua pengakuan suamiku aku seketika muak, jijik melihat wajahnya yang begitu polos, alim, dan sopan, hatiku memilihnya menjadi pendamping hidupku selamanya sebab dia begitu sempurna di mataku.
Dia sopan, baik, ibadah tak pernah terlupakan, dan punya pekerjaan yang bagus, yang aku suka darinya adalah saat pertama kali melihatku dia langsung datang kerumah orang tuaku dan mengajakku tunangan dan berjanji akan menikahiku.
Aku seorang wanita lulusan pesantren, semenjak lulus SD orangtuaku menyekolahkanku di Madrasah Tsanawiyah, dan lanjut ke Madrasah Aliyah. Selama itu aku tak pernah merasakan yang namanya pacaran hingga aku bertemu suamiku.
Aku hanya pernah menyukai seorang lelaki namun tak pacaran karna prinsipku adalah”wanita yang baik untuk pria yang baik begitupun sebaliknya”aku hanya mengaguminya dalam diam dan tak pernah mengungkapkan apalagi menceritakan pada siapapun,
Aku merasa ini semua tidak adil bagiku, aku begitu menjaga diri dan kehormatanku dengan berharap kelak jodohku adalah pria soleh yang tak pernah pacaran apalagi menyentuh wanita lain.
Namun inikah balasan untukku? Aku sudah sebisa mungkin berusaha menjadi wanita solehah namun apa yang kudapat?? lelaki yang keperjakaannya sudah direnggut oleh wanita lain.
Sikapnya yang sopan dan alim,dan wajah yang polos telah membuatku tertipu, hatiku begitu hancur mengetahui masa lalunya yang begitu buruk seburuk-buruknya.
Sudah 4 perempuan yang telah dia tiduri, selama pacaran bertahun-tahun itu mereka juga melakukan hubungan maksiat itu selama bertahun-tahun juga. Tiada hari tanpa seks, hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun yang mereka lakukan hanyalah seks, seks, dan seks.
Hatiku sangat hancur sehancur-hancurnya mengetahui calon suamiku adalah seorang pecandu seks, sudah banyak hotel, wisma, bahkan kost dan rumah perempuan-perempuan semua sudah mereka tempati berbuat perbuatan dosa, haram, dan keji itu.
Hatiku sakit, harapan hancur, hatiku seketika berubah menjadi benci dan dendam, ingin rasanya aku membatalkan rencana pernikahanku dan memutuskan pertunanganku dengan suamiku.
Namun aku sudah terlalu jauh mencintainya, melepaskannya aku tak bisa membayangkan hidupku tanpanya, hatiku sudah terpaut olehnya, aku sudah jatuh cinta terlalu dalam terhadap suamiku.
Sampai sekarang aku masih suka mengungkit masa lalunya, atau kadang bertanya,”mengapa kamu melakukan itu dulu, apa kamu tidak tau perbuatan itu dosa?
Apakah kamu tak tau bahwa kamu bisa masuk neraka karna berhubungan dengan perempuan yang bukan muhrimmu? jika dulu aku juga pernah pacaran dan sudah tak perawan lagi apakah kamu juga mau menerimaku seperti aku menerimamu?”
Dia bilang ”sayang, aku tau itu dosa, aku tau semua resikonya namun aku harus bagaimana jika takdir sudah seperti ini jalannya. Akupun tak pernah menginginkan itu terjadi, aku pun berusahan menghindari perbuatan itu namun semua terjadi begitu saja, dan semua lelaki di dunia ini pun pasti mendambakan seorang istri yang solehah dan belum pernah disentuh apalagi menjadi bekas pria lain, tentu suami pun tak ingin wanita yang keperawanannya sudah dinikmati banyak lelaki”
Aku menjawab ”tapi dirimu dan perjakamu sudah direnggut lebih dulu oleh wanita lain dan bukan istrimu, kamupun tau mereka belum tentu jodohmu, namun mengapa kamu mencari wanita solehah? apa kamu merasa itu adil?kamu tidak kasihan terhadap istrimu kelak jika dia harus memiliki suami yang memiliki masa lalu buruk dan suram sepertimu?”
Dia kembali berkata ”sayang aku minta maaf atas masa laluku, aku tau kamu merasa tidak adil, jika memang kamu membenciku karna masa laluku, mengapa dulu kamu menerimaku? mengapa kau tak menolak dan melepaskanku saat kau tau masa laluku.
Padahal banyak yang menyukaimu, keluarga dari pihak ayah dan ibumu banyak yang melamarmu, mereka punya kerja bagus, baik, tampan, bahkan mungkin lebih soleh dariku dan mungkin tak memiliki masa lalu kelam sepertiku, lalu mengapa kamu tak memilih mereka dan tetap memilihku meski kau sudah tau tentangku? kamu cantik dan solehah masih banyak yang menunggumu diluar sana yang lebih baik dariku?”
Aku betul-betul benci dengan masa lalu suamiku tapi aku hanya berkata ”mungkin karna inilah jodoh, mau bagaimana buruknya pasangan kita, jika itulah jodoh yang Allah pilih untuk kita, kita akan tetap bersatu dengannya selamanya”.
Suamiku kembali berkata”sayang mereka itu hanya masalaluku, aku sudah tak menyukai mereka, yang perlu kau tau aku hanya mencintai dan menyayangi kamu, aku hanya fokus sama masa depan keluarga kecil kita, aku sudah sangat bahagia dengan kehadiran kalian berdua (istri dan anakku)”.
Sampai sekarang jika aku melihat perempuan-perempuan itu yang sudah tidur dengan suamiku dulu, aku sangat benci dan dendam meski hanya melihat mereka semua lewat foto di akun sosmed mereka.
Sampai sekarang aku tidak bisa menerima masa lalu suamiku dan itu sangat menyiksaku, tiap detik, menit, jam bahkan hari, bulan dan tahun masalalunya itu selalu terbayang di pikiranku.
Aku ingin terbebas dari bayang-bayang masalalu suamiku dan tak pernah mengingatnya lagi, namun aku tak bisa sebab itu sudah menjadi benci dan dendam yang tertanam dalam diriku, entah mau sampai kapan adanya.
Meski sekarang aku sangat bahagia dengan keluarga kecilku namun masalalu buruk itu tidak akan pernah bisa aku maafkan.
Kini aku hidup di daerah dimana perempuan2 itu tinggal sebab suamiku ditugaskan di daerah ini. Itu semakin membuatku tak bisa melupakan semua ini.
Mohon solusi dan pendapat para pembaca yang baik.Terima kasih.
Assalamualaikum wr.wb..
Punya pengalaman hidup untuk dishare ke pembaca ceritacurhat.com yang lain? Tulis dan kirim cerita Anda di sini!
halo Mba, membaca cerita mba saya ngerti mba kecewa, apalagi dengan didikan dasar agama yang kuat, pasti rasa kecewa mba sangat besar. Suami saya dulu juga berhungan intim dengan pacarnya dan seperti suami mba, sampai hamil dan si wanitanya tidak mau dipertanggungjawabkan dan akhirnya di gugurkan. Pada saat awal pdkt saya dan suami memang sudah jujur akan semua masa lalu kami, dan walaupun saya belum pernah berhubungan intim sebelum menikah tapi gaya pacaran saya dulu juga tidak lurus-lurus amat, dan saya menerima seta merangkul seluruh masa lalu suami saya, begitupun suami saya terhadap masa lalu saya. dan saya bisa mencintai suami saya dengan segenap hati tanpa merasa kecewa ataupun dendam dengan masa lalunya, karena masa lalu tidak dapat di rubah, sedendam atau sebenci apapun kita. Lebih baik kita maafkan dan menikmati hidup di masa ini dan menyongsong masa depan dengan hati ringan. Saya yakin dengan ilmu agama mba yang tinggi akan lebih mudah bagi Mba untuk mengamalkan ilmu ihklas, dengan keikhlasan dan melepaskan semua dendam dan rasa kecewa dan lebih fokus akan masa kini ketimbang masa lalu, mba dapat hidup bahagia dengan keluarga Mba.
Sekarang coba bayangkan, misalnya mba dapat suami seperti yang mba inginkan, belum pernah dijamah ataupun menjamah perempuan sebelumnya. Lalu menikahlah pria itu dengan Mba dan pria baru merasakan nikmatnya berhubungan sex dengan mba sebagai istrinya, dan dia, amit-amit, jadi nggeragas nyari-nyari sama perempuan lain, karena penasaran. dan akhirnya malah menghianati mba. Lebih buruk mana? karena jujur saya pernah punya rekan kerja seperti itu. sebelum menikah menyentuh wanita pun ia tidak mau, karena haram, tapiiii setelah menikah dan measakan enaknya sex, dia jadi nggeragas, semua wanita mau di cobain, bukankan itu lebih buruk?
Atau begini, suami mba memang lurus seperti yang mba inginkan, tapi setelah menikah ia menjadi kasar atau mungkin suka berpoligami, lebih buruk juga kan? apalgi menyangkut masa depan rumah tangga.
Jadi syukuri suami mba yang sekarang, jangan jadikan masa lalu suami mba yang buruk menjadi panghalang untuk mba melihat kebaikan suami mba. Mba memang bukan yang pertama tetapi menjadi yang terakhir dan untuk selamanya bagi pria adalah keinginan banyak wanita Mba. Bersyukurlah untuk itu. Allah maha tau, kenapa wanita dengan masa lalu yang bersih seperti mba mendapatkan suami yang memiliki masa lalu kurang baik, pasti ada hikmah dibalik semua ketentuan Allah Mba.
Assalamualaikum. Sebelumnya saya sampaikan bahwa saya adalah satu laki=laki yang begitu mencintai pacarku (sejak kuliah) dan baru pertama pacaran dengannya, namun ditengah masa berpacaran, godaan lelaki bajingan telah merenggut keperawanannya dan pergi begitu saja walaupun tidak sampai hamil… saya laki-laki yang membenci lelaki seperti Suami Mba, maaf ” pantasnya lelaki yang semacam itu mendapatkan jodoh seorang wanita yang bajingan juga…. perasaan dan hati saya dendam dengan laki-laki yang suka menghancurkan dan memainkan wanita dan 10 tahun pernikahan saya dg istri saya sekarang masih tertanam dendam dalam hati saya untuk membalas terhadap istri dan anak dari laki-laki yg hanya meminkan dan merenggup keperawanana istri saya semasa saya pacaran dulu, namun sayangnya hingga kini (17 th) pernikahan saya, belum juga saya temui lelaki bajingan itu…
semoga mba tidak mendapati dendam dari suami-suami perempuan yang telah ditiduri bahkan dihamili oleh suami mba, suami mba tidak menjawab bila saat menikah dengan mba, ternyata dia mendapati istri yang tidak perawan bagaimana dia ? kalau dia kesal dan benci….. mengapa dia tidak bunuh diri dia sendiri… atau mnimal bertanggung jawab kepada mantan-antannya walaupun terlambat……….
Sya sebagai lelaki menyumpah serapah pada suami mba semoaga ada yang menyiksa dia sebelum dia mendapat siksa akhirat. aMIN
Assalamualaikum
Kalo menurut saya benar perkataan suami anda mengapa anda menerima waktu lamaran ketika dia telah menceritakan masa lalunya. Berarti salah anda sendiri telah mengambil keputusan tersebut. Ingat dibalik keputusan pasti ada konsekuensinya. Anda harus terima itu.
Tentang perasaan anda yang terus teringat akan masa lalu suami anda, saya pernah mendengar terntang salah satu pertanyaan murid Imam Al Ghazali tentang ini. Yang paling dekat adalah kematian. Yang paling jauh adalah masa lalu. Masa lalu akan semakin jauh dan akan dilupakan, jadi buat apa repot-repot anda mengungkit masa lalu, pentingkanlah mengenai yang dekat yaitu kematian. Apa anda mau kematian anda dipenuhi dengan amalan dosa karena terus mengungkit masa lalu suami anda yang ujung-ujungnya timbul dendam dan pertengkaran. Anda mau termasuk golongan sahabat setan dan iblis di neraka. Anda tidak mau bukan, maka dari itu hindarilah sifat tersebut.
Saya kasih resepnya saja untuk melupakan masa lalu suami anda. Jangan pernah benci dengan masa lalu suami anda… Pasti anda bertanya loh kok gitu. Saya buka pemikiran anda, jika anda benci sesuatu maka pikiran anda tanpa sadar akan selalu teringat akan sesuatu yang anda benci tersebut, maka dari itu jangan benci akan sesuatu. Lalu caranya bagaimana supaya anda tidak membenci? Caranya adalah dengan “IKHLAS”. Anda ikhlaskan perbuatan masa lalu suami anda, dengan mengikhlaskan insya allah anda pasti akan semakin lupa dengan masa lalu suami anda. Memang prosesnya panjang tetapi optimis pasti bisa. ini juga demi kebaikan anda. Saya doakan semoga anda berhasil. Amiin
Mohon maaf apabila ada tutur kata yang agak kurang berkenan di hati anda, tetapi sungguh dalam hati saya ini demi kebaikan anda sendiri.
Wassalamualaikum
sudah ada banyak Saran bijak tentang bgmana mba sebaiknya bersikap terhadap suami mba melalui komentar-komentar pada kisah mba. sedikit saran tambahan dari saya: jaga baik-baik anak perempuan mba. karena setiap dosa pada orang lain adalah hutang. Dan yang namanya hutang harus dibayar. mba mengerti maksud saya kan?
Salah anda sendiri lah… udah dikasih tau masa lalunya, mau nerima, ujung2nya dendam, ga terima, dsb…
Kalo mmg ga mau dgn org bgtu masa lalunya, mending mundurlah…
Kasian jg kl suami diungkit2 terus masa lalu kelamnya… dia sdh tobat, baiknya disupport…
Yg penting saat ini dgn kesungguhannya, dia bisa buktikan kalo hanya ada kalian, anda dan anaknya dalam hatinya.
Anda itu beruntung, bersyukurlah dpt suami penyayang dan jujur sm anda. Kalo dia mau, dia ga perlu bilang sdh tidur sm perempuan lain… toh laki ga perjaka ga ada bekasnya, beda sm perempuan.
Bersyukurlah mbak tau masa lalu suami mbak dari sebelum menikah. Berarti suami anda jujur dan bersungguh2 bertaubat. Sedangkan saya tau masa lalu buruk suami setelah menikah saya merasa terbohongi. Tetapi ya sudah saya mengikhlaskan semoga suami saya segera mendapatkan hidayah dan mau memperbaiki hidupnya lebih baik
Seperti kisah ku dan suamiku.. Dia terus meyakinkn sya bhwa masa lalu nya tdk ada lg dlm kehidupan nya.. Namun srkg dia hnya akan fokus membahagiakan sya dan anak2.. Betapapun sya membenci masa lalunya krna dia suka jajan yg haram di masa perjakanya.. Namun sya pun menyadari bhwa setiap org akn memiliki masa lalu baik maupun buruk.. Sya hnya takut suatu saat ada timbul lg nalurinya untuk berbuat tdk baik dgn sembarang wanita.. Kini sya hnya pasrah sja semua sma yg kuasa.. Bgtu knl sebulan langsung lamaran dan menikah.. Awalnya menutupi semua namun setelah menikah dia ceritakan semua nya itu yg mmbuat sya smpe skrg msh merasa kecewa.. Jodoh maut dan rizki adalah ketetapan illahi.. Klo dia mmg jodoh ku aku yakin semua akan indah pada waktunya.. Krna allah lbh tau yg terbaik bagi hambanya.
Hai, Mbak…
Sama seperti yang sekarang sedang saya hadapi.
Calon suami saya juga sudah pernah tidur dengan perempuan lain. Apalagi, sampai berkali-kali dia melakukannya. Saya sedih. Karena sebelum dia berhubungan seks dengan perempuan itu, kami berdua LDR. Dan, putus. Setahun kemudian, kami menjalin hubungan kembali. Itu pun setelah dia curhat dia sudah tidur dengan perempuan yg sudah punya tunangan dan dia takut perempuan itu hamil. Saya tau, usia 25 tahun ke atas adalah usia rawan bagi laki2 normal untuk tidak menolak tawaran berhubungan sebelum menikah . Oleh sebab itu, ketika mengajak kembali. Saya menerima dia tanpa syarat apa pun. Saya pikir.. Kenapa saya harus menolak? Toh, saya juga nyaman dengan dia, keluarga saya, dan keluarga dia juga sudah saling merestui. Apa yg harus membuat saya berpikir panjang? Lagi-lagi benar kata nasihat di komen-komen sebelumnya. Masa lalu itu letaknya di belakang. Jangan habiskan waktu hanya meratapi masa lalu. Sekarang yg harus dilakukan adalah bagaimana menyenangkan hati ini. Dekati Allah subhanallah wata a’la. Dia yang mengizinkan hal buruk terjadi. Pasti ada hikmah yg bisa dipetik. Lalu, bagaimana caranya supaya hati ini ikhlas dalam menerima masa lalu sang suami. Tatap lekat2 wajah dia mbak. Apa usaha dia yg sudah dia lakukan untuk mbak? Bekerja semalaman. Menafkahi mbak dg penuh kerelaan? Tatap dia mbak. Allah hadirkan tanggung jawab itu karena bentuk penyesalannya dia atas perbuatannya pada masa lalu.
Mbak boleh geram. Boleh bilang, “Ya nggak semudah itu to. Menerima ikhlas. Lalu, selesai.”
Iya benar. Tapi, Mbak. Akan sangat rugi sisa usia kita dihabiskan memikirkan para wanita yang tidak menjadi istri sah seperti kita. Mereka adem dan bahagia tidak menyadari perbuatan mereka. Sementara kita tersiksa atas perbuatan mereka. Sudahlah mbak stop kepo foto mereka di medsos. Stop. Tidak ada faedahnya. Lebih baik sibukkan diri dengan hal yg bermanfaat. Ngajarin anak hafaln surat, bahasa asing, tata krama, dll. Itu lebih menenangkan hati mbak.
Mbak, saya kasih tau yaa
Kita tidak akan pernah berhasil menghapus ingatan suami kita kepada mantan-mantan mereka. Bagaimanapun juga mereka pernah mengambil peran pada masa lalu yang suami.
Bersyukur. Bersyukur. Nggak semua orang ditakdirkan dg skenario hidup seperti ini. Hanya wanita-wanita kuat yang bisa strong dan tersenyum melihat kenyataan hidup.
Allah sudah siapkan sesuatu kok. Tenang saja. Baik sangka sama Allah. Sabar ya mbak. Ganjaran besar untuk, Mbak.