Semua yang saya rasakan selama ini akan kuceritakan disini.. Pada tahun 2011 aku memutuskan untuk jalan-jalan ke Bali bersama kekasih dan keluarganya untuk liburan karena off kuliah.
Sesampainya di Bali kami jalan-jalan dengan happy, kami mengelilingi Bali bersama seharian itu dan keesokan harinya orang tua kekasihku memutuskan untuk pulang karena ada kepentingan.
Dan akhirnya hanya aku dan kekasih stay di Bali berdua dan aku pun mencari indekost untuk kami tinggali selama di Bali.
Singkatnya 3 hari berlalu liburan ku dan kekasih memutuskan stay didenpasar karna di Bali kami merasa nyaman dan waktu sudah berjalan hampir 1 tahun aku pun merasakan ketidakcocokan karena kami selalu bertengkar.
Dan aku pun memutuskan pulang kejawa tanpa dia dengan hati yang sedih karena hubungan aku yang hampir 1tahun kandas..
Dan akhirnya tahun 2013 aku kembali memberanikan diri merantau ke Bali mencari pekerjaan disana.
Singkat cerita aku melamar kerja dan diterima kerja disalah satu perusahaan dan langgeng hanya 7 bulan karena aku menemukan seseorang yang aku anggap dewasa tapi kita beda agama dan kita beda 10 tahun.
Aku bertemu dia ditempat dunia malam ,kita saling bertukar nomor handphone malam itu.. Semakin lama dia selalu mendekaiti aku, dia sudah berani menyuruh ku berhenti bekerja dan akupun menurutinya.
Dan 2013 inilah awal kesakitanku, awal semua kesalahanku.. 23-09-2013 aku jadian sama dia, dihubunganku ini aku diperlakukan selayaknya kekasih yg selalu diidamkan dia..
Tahun demi tahun berlalu perlakuan kasarnya semakin nampak perlahan, dia memukulku, dia menyakitiku, dia kasar padaku, posessif dan selalu mengekangku.
Aku selalu diam disaat tengkar selalu diperlakukan seperti hewan diinjak, dipukul, ditendang bahkan ditabrak motorpun kualami pada masa-masa pacaran.
Dan 09-2017 dia melamarku ke jawa,, lalu 10-2017 aku menikah dengan berat hati karena aku harus menginggalkan agamaku demi dia yang gak pernah menyayangiku.
Entah apa yang aku pikirkan saat itu, kenapa aku bisa mau menikah dengan dia.. Semua keluargaku datang ke Bali pernikahanku, disitu ayahku bertanya” Kakak mau nikah hindu ?? Saya jawab iya yah,, agama sama saja yang penting kakak bahagia ” aku bilang begitu tapi hatiku menangiss, seperti gak ikhlas.
Aku kira setelah menikah dia berubah tidak akan kasar lagi, tapi itu hanyalah khayalanku saja. Aku semakin merasakan ketidaknyamananku.
Dia semakin tidak peduli, semakin kasar dan jahat. Aku bingung harus bagaimana?? Karena aku gak bisa ceritakan semua ini ke orang tua ku , karna ini pilihanku .. Aku selalu berdoa dan berharap semoga nanti disaat aku punya momongan dia bisa berubah dan dijauhkan dari kata-kata cerai seperti yang aku minta disaat aku disiksa. 😢😢
Dan aku sekarang menyadari semuanya kalau pernikahan seagama lebih tenang dan nyaman dibandingkan beda agama karena diagama saya islam lebih bisa menghargai wanita dan tau posisi suami dan istri dimana..
Maaf aku tidak membandingkan agama tapi inilah yang aku rasakan..
Pernikahan dengan perbedaan agama itu sangat sakit dan hanya penyesalan didalam hidupku,,
Aku tau Tuhan tidak tidur, semua agama sama saja aku ikhlas lillaahitaallah
Punya pengalaman hidup untuk dishare ke pembaca ceritacurhat.com yang lain? Tulis dan kirim cerita Anda di sini!