Sebut saja namaku Ena, aku menikah dengan seorang warga Taiwan yang menetap di Jakarta. Aku sangat mencintainya dan begitu juga dia, aku rasakan sangat besar cinta dan perhatiannya kepadaku. Tapi aku masih selalu dibayangi oleh masa lalu suamiku, kadang aku tidak tenang jika memikirkannya.
Saat awal kami pacaran dulu, dia tidak berani bercerita tentang hidupnya yang dulu kepadaku. Setelah satu tahun pacaran dia baru terbuka dan bercerita bahwa dia berstatus duda.
Sebelum bersamaku dia telah menikah dan bercerai sebanyak dua kali, sekarang dia punya empat anak dari istri-istrinya itu.
Aku benar-benar terkejut mendengarnya tapi semua sudah terlanjur apalagi kami sudah merencanakan pernikahan.
Aku pikir aku bisa menerimanya, apalagi anak-anaknya ikut mantan istrinya, dia juga sudah menyiapkan tabungan buat aku dan anak kami kelak.
Intinya aku merasa aman secara finansial tapi aku masih ragu dan kadang cemburu, karena dia masih berhubungan dengan anak-anaknya melalui Facebook. Setiap imlek aku juga harus berkumpul dengan anak-anaknya di rumah mertuaku, itu cara wajib warga China merayakan tahun baru.
Anak tertuanya sekarang berusia 24 tahun, seumur denganku. Di acara seperti itu yang seharusnya semua orang bergembira, menjadi sangat membosankan bagiku, tapi ini adalah jalan yang kupilih. Terkadang aku harus menyimpan cemburu dan berbesar hati cinta suamiku terbagi untuk mereka.
Aku harus dewasa, mereka ada sebelum aku mengenal suamiku, kewajiban seorang ayah adalah memberi perhatian kepada anaknya, tapi meski menyadari itu terkadang aku merasa sakit kalau melihatnya.
Apa yang harus kulakukan untuk membuang rasa cemburu ini pada anak-anaknya? egois adalah sifat manusia, dalam hati aku selalu berharap cintanya hanya untukku dan anakku, tapi dibalik semuanya aku tahu dia seorang suami dan ayah yang baik.
Punya pengalaman hidup untuk dishare ke pembaca ceritacurhat.com yang lain? Tulis dan kirim cerita Anda di sini!
semoga di beri kesabaran.
Hi Ena ..saya baca sudah cerita nya .. sebetulnya semua ok ok dan wajar kok … rasa cemburu hadir di sebuah rumah tangga itu normal …. Tidak ingin perhatian teman hidup terbagi oleh lain nya itu juga wajar ….. Ena juga betul berpendapat sebelum ena mengenal suaminya .. anak anak nya sudah hadir dlm hidup ini …sedikit lebih memberikan ke bebasan suami untuk tetap menjaga sirachturahmi dengan darah daging nya …. karena kalau seandainya Ena sudah tidak ada di dunia …dan anak anak ena mencari contak dengan papa nya …seperti itu juga tidak menghendaki di halangi oleh istri baru suami ena ini toch … sabar ya … Percaya everything will be ok …. Greeting from Holland .. Take care ena
Salam kenal ena…
Pengalamanmu hampir sama dg apa yg aku rasakan…dalam hati ingin berusaha kuat tp ternyata kenyataan tak semudah spt apa yg dibayangkan…
Ingin berusaha menerima,tp hati terasa berat.
Sepertinya kita harus belajar lebih sabar dan legowo(kata orang jawa).
Semoga allah memberi jalan terbaik tuk kita…
Amin…semoga bahagia ena.
Kisah yg sama….aku pikir hanya aku yg mengalami….
pengorbanan yg aku lakukan untuk orang tuanya tak pernah d hargai…
srmoga semakin kuat utk menjalani ini semua