Kesepian adalah kehidupanku, penderitaan itulah nafasku, dan penyeesalan adalah makan minumku.
Sepi karena tak dihibur dan ditemani cintanya, derita karena harus melihatnya bersama dengan orang lain, dan menyesal karena harus berpisah dengannya, bukan niatku dan juga buakan inginku tapi inilah kenyataannya,.. CINTA !!!!
Cinta itu memang ada tapi keberadaanya sulit untuk kita pastikan, kadang kita harus berkorban untuk cinta dan kadang juga kita harus menyera dengan cinta.
Cinta itu butuh pemahaman, karena jika kita membutakan cinta maka kita akan berjalan menyusurinya dengan kehampaan dan kegelapan, karena kita tidak memahami tentang cahaya cinta itu.
Hidup itu perjuangan, kadang kita harus terjatuh dan berusaha tuk bangkit, kadang juga kita harus menerima kekalahan dan berjuang untuk memperebutkan kemenangan itu, kita butuh air mata untuk senyuman dan senyuman untuk air mata.
Pada porosnya bumi ini akan terus berputar, musim pun akan terus berganti dan hidup kita juga pasti akan mengalaminya itu, membutuhkan suatu progres yang dinamis.
Memejamkan mata untuk bermimpi tentang suatu keindahan, bermenung untuk menghayal tentang suatu kebahagiaan, semu dan hanya kebohongan yang menjadikannya suatu kenyataan.
Ku terus berejalan menyusuri hari, disambut sang surya di ufuk timur menemani sunyi, beduk shalat magrib menutup cerita dalam terangnya sumber dari segalah terang.
Kerlip bintang dilangit, terang sinar sang purnama menemani sepi dikala malam menyambut mimpi.
Kisah dan cerita cintaku membuatku terpuruk, terdiam dan sejenak terbaring. Letih dan lemah ku dapatkan dalam menyusuri hati, membuatku selalu meneteskan air mata.
Dalam harap senyum itu akan segera menyapaku, menemaniku, dan mengihiasi hari-hariku, namun semuanya itu hanyalah harapan bukan suatu kenyataan.
Berbulan-bulan kini telah berlalu, kesendirianku kini telah menjadi Esa.
Semuanya ini aku ciptakan untuk sumpah dan janji yang berulang kali terikrarkan dalam cinta.
Cinta pergi mencari suatu kebahagia yang mungkin tak seberapa dan tak sebanding dengan apa yang berulang kali aku persembahkan untuknya.
Mencoba untuk tersenyum melepaskan kepergiannya meski dalam hati menangis karena tersayat sembilu.
Sembilu yang mungkin sengaja diasah untuk melukai ketulusan hati ini.
Apa aku harus terus begini? mengunci semua pintu dengan ketulusan dan kepalsuan atas sumpah serapah cintamu ??
Atau aku harus beranjak, melangkah pergi menyusuri jejakmu dan menyambut karma yang akan hidup di antara kita ??
Atau mungkin aku harus tertawa bahagia dalam kesendirian dan kesakitan atas kebahagiaanmu??
Dosa yang tercipta merasuki pikiran ini, entah kapan akan terhapus, bagaimana caranya agar aku bisa mengembalikan semua keadaan itu !!!
Hanya nada dalam sujud yang bisa kututurkan, dan hanya kata ma’af yang bisa terucap lewat perantaraan kebahagiaanmu.
Semoga cinta dan pilihan tak menyesatkanmu untuk berjalan, semoga kebahagiaan selalu bersinar dalam kegelapan cintamu dan semoga sang penentu garis takdir merestui semua ingin dan ciptamu itu.
Aku disini menunggu restu dan ijinmu untuk beranjak, membuka semua pintu yang terkunci karena cinta.
Di sini pula aku menunggu cinta yang kini telah jauh pergi, entah mungkin pasti kembali atau akan hilang tertelan dan terkubur oleh cinta mereka.
Ku butuh senyummu untuk menghiasi luka, ku butuh canda dan tawamu untuk menghapus sepi, dan kubutuh aroma Parfum REGAZZA_mu untuk bangkit dan semangat dalam menyusuri likunya masa depan.
Hidup kita memang tak selamanya indah, tapi semua keindahan yang perna kita ciptakan selalu dan selamanya akan ku kenang dan berharap akan terulang kembali.
Namun ini hanyalah hayalanku karena kini cinta itu telah dirangkul seutunya oleh masa lalunya.
Punya pengalaman hidup untuk dishare ke pembaca ceritacurhat.com yang lain? Tulis dan kirim cerita Anda di sini!