Cerita keluarga semestinya memang kadang ada bahagia dan kadang juga sedih. Sayangnya cerita cinta bersama suami yang kualami sekarang kebanyakan adalah cerita sedih. Mungkin sudah nasibku seperti ini.
Assalamualaikum, namaku Eka. Aku ibu rumah tangga dengan seorang anak perempuan. Sepertinya aku memang sudah ditakdirkan untuk memiliki nasib buruk seperti yang kualami sekarang ini. Ditinggal suami tanpa sebab.
Kadang-kadang aku berpikir kalau saat ini sedang mengikuti sebuah lotere nasib, dimana namaku yang muncul dan aku terpilih untuk menjalani nasib ini. Sial.
Semenjak tujuh tahun lalu aku menikah dan selama itu hidupku selalu dirundung duka akibat suami yang selalu saja meninggalkanku. Di awal menikah saja dia sudah pergi dua hari, lalu seminggu, sebulan hingga 2 tahun.
Aku bingung, apakah aku ada salah kepadanya, atau apakah dia punya kehidupan lain yang tak kuketahui? Padahal aku sangat ingin membahagiakan dan mengabdi kepadanya sebagai istri yang solehah.
Baca cerita keluarga lainnya:
- Masa Lalu Suami Sekelam Masa Laluku
- Duh! Suamiku Hanya Baik Ke Orang lain
- Istri Meninggal Karena Kelakuanku
Parahnya dia selalu meninggalkanku tanpa nafkah, padahal dia tahu ada anak semata wayangnya yang hidup denganku. Aku tidak tahu harus mencarinya kemana.
Beruntung, aku juga bekerja sebagai pegawai swasta sehingga paling tidak aku masih bisa menghidupi diriku dan anakku. Berdua kami menjalani hidup ini sepi tanpa suami dan ayah.
Aku selalu mencintai suamiku, aku selalu menunggunya, hingga hari ini aku masih menanti kehadirannya. Itulah anehnya aku. Padahal aku tahu sudah di tipu dan di rusak olehnya. Tapi aku tetap berharap dia pulang.
Keluarganya tidak ada yang betul betul peduli padaku. Aku hanya berharap dia datang dan mengatakan isi hatinya. Jika saja dia sudah tidak mencintaiku tidak apa. Aku hanya ingin mendengar dari mulutnya sendiri, mungkin dengan cara itu aku bisa melupakannya.
Suamiku… jika kau membaca cerita ini, itu adalah cerita tentang dirimu. Aku hanya ingin kau bicara padaku.
Punya pengalaman hidup untuk dishare ke pembaca ceritacurhat.com yang lain? Tulis dan kirim cerita Anda di sini!
Yang sabar ya bu.. Insyallah suaminya akan balik lagi.
Begitu sabarnya Mb Eka nih, betah menunggu suami yg gak pernah jelas kemana perginya. Bukankah kita hidup berumahtangga untuk mendapatkan kebahagiaan bersama, Dari cerita mbak, sepertinya suami juga jarang telepon atau sekedar SMS mengabarkan keberadaannya. Kenapa masih harus bertahan menghadapi kehidupan ini seperti ini mbak..? Suami adalah kepala rumah tangga yg mempunyai tanggungjawab utama menafkahi, baik secara lahir maupun bathin, sementara Mbak Eka sering tidak mendpatkan nafkah tsb, itu artinya suami gak punya tanggungjawab sama sekali terhadap mbak & anak (darah dagingnya sendiri). Saran saya, lebih baik Mb Eka berpisah & jangan terlena dengan kehidupan seperti ini, Dalam Islam, bukankan jika Suami tidak memberikan nafkah smp 6 bulan, kita sebagai pasangan berhak & punya alasan yg kuat utk berpisah. Mohon ma’af jika kurang berkenan…
yang sabar mba bukan mba aja yang di perlakukan suami seperti itu,nasib kita sama
tdk diketahui mbak berkeyakinan apa–jika muslim pakai saja hak talak,laporkan ke orang tuanya ttg suami menghilang tanpa kabar,lalu datang ke KUA,bawa buku nikah,sampaikan kasus maka mbak sdh bercerai dari suami,standar waktu suami menghilang kan sdh terbukti lewat dari yg ditulis dalam taqlid nikah.
Mbak kan juga punya hak membangun RT yg membahagiakan mbak,tdk bisa digantung terus tanpa kejelasan.Ini perlu tindakan,bukan hanya berharap tapi kosong.