Setelah berpacaran cukup lama aku nekat menyerahkan kehormatanku kepada LF, aku pikir dia akan bertanggung jawab dan akan menikahiku kelak setelah kami lulus kuliah. Tapi apa lacur, hanya beberapa bulan setelah kejadian itu, dia berubah dan mulai mengambil jarak dariku hingga akhirnya dia minta putus.
Berawal dari sebuah hari di bulan Juli 2012, pada saat itu aku berusia 19 tahun dan berstatus mahasiswi semester 4 Fakultas Kedokteran di salah satu perguruan tinggi swasta di Jogja.
Teman dekatku TY memperkenalkan aku dengan seorang lelaki berinisial LF yang berusia 20 tahun yang berstatus mahasiswa Hubungan Internasional semester 4 namun di perguruan tinggi swasta yang berbeda denganku.
LF sudah memiliki usaha sendiri, yaitu memiliki rental mobil dan EO. Sejak perkenalan dan pertemuan saat itu aku dan LF sering berkomunikasi dan sampai akhirnya kami berstatus pacaran.
Tiga hari menjalani hubungan, LF mengajak aku untuk pergi ke sebuah kota S yang hanya berjarak 4 jam dari Jogja dimana kami menuntut ilmu untuk liburan.
Resmi Berpacaran
Setibanya di kota S (salah satu kabupaten di Jawa Timur), LF hanya mengambil 1 kamar penginapan. Aku sedikit kaget, tapi setelah aku liat kamarnya lumayan besar dan ada ruang tamunya, aku fikir tidak ada masalah karena salah satu diantara kami bisa tidur di ruang tamu.
Tapi saat malam tiba, LF mengajak aku untuk satu ranjang tapi berbatas. Tidak ada kecurigaan dibenakku saat itu karena orang tua kita sudah saling mengetahui bahwa aku dan LF sudah berpacaran jadi aku berfikir tidak akan ada kejadian yang tidak kita inginkan.
Tapi semakin larut malam LF mulai berani berbuat sesuatu padaku, dia memang tidak memasukkannya padaku, tapi dia hanya meminta aku membantunya sambil mengajari aku or4l.
Baca juga cerita menarik lainnya:
LF rutin mengunjungiku ke kostan, hari ke 7 kami pacaran, LF datang ke kostku dari siang hingga malam hari, hingga LF membuka semua pakaianku dengan iming-iming LF dan aku bertunangan pada saat kami berdua menjalani skripsi.
Aku bersedia karena janjinya yang seperti itu dan dengan tidak rela aku sudah tak berpakaian, aku pun juga membuka semua pakaian yang dia kenakan.
Kami saling memandang dengan tubuh yang tidak berpakaian sehelaipun. Aku tahu ini salah tapi aku juga tidak sanggup menolak permintaan LF.
Siang itu kami hampir saja melakukannya, aku deg-degan sambil mengingatkan dia untuk tidak memasukkannya, namun lagi-lagi dia meminta aku untuk membantunya.
Hari ke 10 aku dan LF berstatus pacaran, aku pulang ke daerah asalku di kota J, salah satu kota di Sumatera, dan LF pulang ke daerah asalnya di kota B, salah satu kabupaten di Jawa Tengah.
Selama 1 bulan kami menjalani hubungan pacaran jarak jauh atau LDR. Hubungan kami semakin hari semakin mesra, sampai suatu hari LF mengirimkan aku SMS yang berisi mengulangi permintaan mengajakku, “bertunangan disaat skripsi”, orang tuaku tahu akan itu, karena orang tuaku membaca isi SMS yang LF kirimkan padaku, orang tuaku hanya berkata, “silahkan, tapi kuliahnya jangan keteteran”.
Jujur aku sangat senang sekali, ditambah sore harinya LF mengganti display picture BBM dengan memakai foto kami berdua 2 foto yang diedit menjadi 1 foto bersebelahan (aku memakai jas praktikum FK yang putih pada umumnya dan LF memakai baku kemeja yang dilapisi jas kerja berwarna hitam), rasa bahagia yang aku rasakan saat itu seakan dunia milikku.
Terjatuh
Beberapa hari sebelum aku pulang kembali ke Jogja, aku mendatangi rumah sepupuku bernama RI yang rumahnya tidak jauh dari rumahku, kebetulan sepupuku RI juga mahasiswi di Jogja tapi berbeda perguruan tinggi denganku.
Pada saat aku numpang ke toilet kamar RI sepupuku, aku terjatuh di toilet, aku merasakan sakit sekali disekitar pinggul dan kemaluanku.
Aku langsung memeriksa apa yang terjadi padaku, setelah aku periksa ternyata selaput daraku sobek hingga berdarah, aku takut sekali rasanya, takut karena tidak akan ada yang mau menikahi aku, karena sampai saat ini yang aku tahu dan yang selalu diceritakan mamaku hanyalah “keperawanan itu penting dan akan dipertanyakan oleh suami kelak jika ternyata tidak sesuai harapan”.
Jujur aku takut sekali. Aku takut jika LF minta putus cinta karena hal ini. Ingin aku periksakan ke dokter di kotaku, tapi aku ragu karena mindset orang di daerahku masih terbilang kolot dan masih beranggapan kalau perempuan memeriksakan diri ke dokter kandungan itu pasti sudah melakukan sesuatu atau sedang hamil.
Pada saat itu aku menceritakan kejadian yang sebenarnya kepada LF, tapi aku berbohong pada LF tentang aku memeriksakan diri ke dokter ditemani oleh mamaku, padahal aku tidak memeriksakannya ke dokter.
Pada saat LF mendengar ceritaku yang sebenarnya plus berbohong ke dokter, LF percaya dan menenangkan hatiku. Aku sedikit lega mendengarnya, kemudian LF bilang “Jika kamu mau mengambil perjakaku, aku gapapa”. Spontan aku senang mendengar perkataannya karena aku berfikir dia bisa menerimaku apa adanya.
Tanggal 4 september 2012 aku pulang ke Jogja untuk kembali ke rutinitasku sebagai mahasiswi yang sedang menuntut ilmu, aku dijemput oleh LF di airport Jogja, aku senang sekali bisa bertemu dan memeluk lelaki yang aku cintai itu.
Keesokan harinya, 5 september 2012 aku pergi ke sebuah mall ternama di Jogja dengan sepupuku RI.
RI termasuk orang yang sangat ramah dan mudah akrab dengan orang yang baru dikenal. Karena keramahan RI, hari itu aku dan RI bertemu dengan orang asing yang mengaku berkewarganegaraan Malaysia.
Aku dan RI tidak melihat ada yang mencurigakan dari orang asing tersebut, yang pada akhirnya aku dan RI terhipnotis dan kehilangan uang tunai 8 juta rupiah, cincin berlian putih, 2 kalung yang berliontin batu dimensi asli, handphone Blackberry dakota yang pada saat itu harganya masih 6 jutaan keatas.
Jika ditotalkan dengan uang, mungkin kerugianku mencapai puluhan juta rupiah. Pada saat aku tersadar, aku menangis histeris di TKP, tapi apa dayaku, pelaku nya sudah lama meninggalkan TKP.
Segera aku menghubungi LF dengan handphone nokia senterku yang tersisa padaku, dengan panik LF segera menemuiku di TKP, aku ingin melaporkan kejadian ini kepada pihak yang berwajib, namun mamaku dan LF melarang, dengan alasan, “Sudah sulit menemukan orang yang bersindikat seperti itu, diambil hikmahnya saja”.
Kehormatanku Kuserahkan Padanya
Dua minggu berlalu, disinilah awal mula mala petakaku dimulai, LF selalu rutin mengunjungi aku ke kostanku yang berjarak 30 menit dari tempat tinggalnya, aku lupa tepatnya hari apa, karena pada hari itu aku dan LF mengulang kejadian yang sama seperti hari ketujuh pacaran, kami tanpa sehelai pakaianpun.
Lagi-lagi LF memancing nafsuku, tanpa sadar aku yang memulai dan menaiki LF sampai aku menjerit kesakitan sendiri dan LF hanya menganga merasakan sempitnya yang ia tembus, mungkin dia juga merasakan sakit yang sama sepertiku.
Baca juga:
Tak ada gerakan setelah itu, karena sama-sama merasakan sakit yang membuat kurang nyaman, akhirnya aku dan LF tersadar dengan apa yang barusan terjadi.
LF pun memutuskan untuk tidak melanjutkan nafsu kami yang menggebu-gebu dengan alasan tidak memakai pengaman (kondom) karena takut keluar di dalam, rasanya memang tidak nyaman kalau nafsu tidak terselesaikan, tapi itulah yang kami rasakan berdua, selaput daraku memang tidak berdarah lagi, itu yang membuat aku benar-benar semakin takut jika LF memandangku rendah dan minta putus.
Keesokan harinya, LF datang lagi ke kostanku melampiaskan birahinya padaku setelah memakai pengaman, aku masih merasakan sakit, tapi tidak sesakit kemarin, aku hampir menjerit lagi namun mulutku ditutupi oleh tangannya.
Tanpa aku sadari air mataku mengalir di pipiku dan jatuh ke bantal tempat kepalaku bertumpu, LF tidak menghiraukan air mataku yang mengalir tapi malah semakin menjadi-jadi melepaskan birahinya hingga terselesaikan.
Semenjak hari itu, LF setiap minggu rutin melakukannya padaku selama 4 bulan berturut-turut kecuali disaat aku menstruasi, kadang di kamar kostanku, kadang juga di hotel.
Semenjak aku terbiasa melakukan setiap minggu berturut-turut, aku seperti kecanduan bermain dengan LF, jujur setiap melakukan hal itu kami tidak pernah merasakan puas, entah aku yang belum tahu caranya menikmati ataukah memang kami melakukannya atas dasar terbiasa? entahlah.
Keluarga
Aku mulai dekat dengan orang tua LF dan abang kandung LF yang biasa aku panggil mas DD serta pacarnya mbak RA, karena orang tua LF sangat baik dan kelihatan welcome padaku, hingga aku juga memanggil orang tua LF sama seperti anak-anaknya, yaitu ibu dan bapak.
Setiap ibu bapak ke kota Y, aku selalu ditelpon ibu untuk datang makan bersama dan pergi menemani ibu berbelanja, tentunya ada RA juga, aku merasakan punya keluarga baru disini, aku bahagia semuanya baik-baik saja, aku sangat bahagia mengenal dan menjadi bagian dari mereka.
21 januari 2013, mas DD ke kotaku dan menginap di rumahku serta dipinjamkan mobil oleh papaku, mas DD ke Sumatera bukan tanpa tujuan melainkan mendapat tugas dari dosennya untuk mengambil contoh bebatuan yang kebetulan didaerahku, ya mas DD kuliah jurusan Geologi.
Pada 26 januari 2013, LF mengajak aku untuk menginap di hotel karena keesokan paginya aku harus pulang ke rumahku di kota J karena perkuliahanku saat itu sedang libur semesteran selama 1 minggu.
Sore itu LF sangat melampiaskan birahinya lagi padaku, dan LF sangat memanjakan aku, tidak seperti biasanya, dia cium dan peluk aku setelah berhubungan intim, yang biasanya tidak pernah dia lakukan.
Malam harinya mamaku menelpon aku untuk meminta kepada mas DD untuk masih dirumah karena kebetulan mama dan papaku sangat sayang dan menginginkan anak laki-laki, mamaku sangat sayang pada LF dan mas DD, karena pada saat itu aku sedang bersama LF, maka LF segera menghubungi kakaknya itu untuk bertahan beberapa hari lagi dirumah, tapi kenyataannya memang tidak bisa karena dosen kampusnya sudah membelikan tiket untuk pulang ke Jogja.
Aku tidak bisa memaksa lagi, namun aku mendengar kekecewaan yang dirasakan mamaku saat itu. Aku dan LF tidak bisa membantu mamaku.
Pada malam itu LF tidak meminta melakukan untuk memenuhi nafsu kita lagi, dia hanya terus memeluk tubuhku dari belakang hingga kami berdua tertidur dan hingga pagi datang menghampiri kami.
Aku bergegas mandi dan bersiap-siap untuk ke airport, lagi-lagi LF manja sekali padaku seakan kami tidak akan seperti ini lagi. Semenjak saat itu aku dan LF tidak pernah berhubungan intim lagi, namun semenjak aku balik ke Jogja lagi, sikap LF berubah kepadaku, entah ada angin apa, entah apa yang terjadi padanya.
25 juli 2013, aku menemui LF di kostannya yang pada saat itu ada ibu dan bapak, yang kebetulan tanggal 2 agustusnya LF akan berangkat exchange ke Incheon, Korea selatan.
Waktu itu bulan puasa, aku sudah libur semesteran lagi dan liburan hari raya, beberapa minggu yang lalu aku dan LF janjian agar aku pulang kerumahku pada tanggal 2 agustus jam 8 pagi juga, tujuannya agar bisa sama-sama merayakan first anyversarry aku dan LF pada tanggal 1 agustusnya, dan pada tanggal 2 agustus flight jam 8 pagi bisa sama-sama ketemu di airport kota Y ini.
Kita udah sepakat final, dan aku sudah memesan tiket untuk pulang, tapi apa yang kudapat lagi hari itu, spontan aku kaget mendengar ibu bilang kalau tanggal 2 agustus itu LF flight jam 12 siang.
Aku kecewa dan langsung menanyakan hal ini pada LF, dan LF mengiyakan. Aku sempat protes padanya, karena dia mengingkari janjinya.
Dan didepan orang tuanya dia membentak aku dengan mata melotot seperti ingin menerkamku. Aku syok, menangis dan langsung pulang saat itu juga dengan suasana hati marah, sedih, kecewa dan ingin kumaki-maki dia.
Kulajukan mobilku dengan kecepatan tinggi, hingga aku tidak melihat ada mobil petugas yang sedang memperbaiki lampu jalanan, aku syok melihat mobil petugas itu dan langsung menginjakkan kakiku pada pedal rem sedalam-dalamnya, beruntungnya aku dibelakang mobilku tidak ada kendaraan lain, hanya aku dan mobil disebelahku dengan arah yang sama, bemper depan mobilku sudah menyentuh cornblok merah yang dipasang untuk rambu jalan itu, bersyukurnya aku masih diberi kesempatan untuk tetap melanjutkan nafas dan hidupku didunia nyata.
Tangisku semakin menjadi-jadi dengan kejadian itu, tanpa menghubungi LF tentunya. Sesampainya aku di kostan, aku langsung menuju kamar dan mengambil hardcopy tiket pesawatku dan kukendarai kembali mobilku ke arah airport untuk reschedule kepulanganku, aku sengaja mempercepat kepulanganku menjadi 28 Juli 2013. Rasanya aku sudah banyak mengorbankan diri dan apa yang aku punya hanya untuknya.
Keesokan harinya, pukul 4 sore dia tiba-tiba berdiri didepan kamar kostku untuk menjemputku bersama orang tuanya, aku masih menghargai ibu dan bapak, setelah aku berganti pakaian, LF memelukku dari belakang, menangis dan meminta maaf padaku tentang kejadian kemarin, aku memaafkannya dengan segenap cintaku padanya. 27 juli 2013, LF kembali mengajakku untuk menginap di homestay yang tak jauh dari kostnya, tak kalah bagus seperti hotel kamarnya, kembali dia meminta maaf dan menangis padaku karena aku mempercepat kepulanganku.
Kami memang 1 kamar, 1 ranjang, tapi kami tidak melakukan hubungan intim seperti dulu lagi, dia hanya mencium kening, pipi, bibir dan kembali memelukku erat. Ada rasa penyesalan yang terasa dibatinku dengan mempercepat kepulanganku dengan tidak mengantarkan dan melihat dia juga berangkat ke Incheon. Tapi apa daya, aku hanya bisa berdoa dia diberikan keselamatan selama perjalanan dan studinya.
Mulai Berubah
Tibalah pada tanggal 2 agustus 2013, hari dimana orang yang kucinta berangkat meninggalkan tanah air untuk studi di negara orang selama 3 minggu lamanya. Menyesal tentu pasti karena tidak ada disaat keberangkatannya.
Perbedaaan waktu antara Incheon dan Indonesia hanya 2 jam. Selama di Incheon, LF semakin sulit aku hubungi, aku telpon via skype pun tidak dijawab, aku mengirimkan pesan di facebook juga tidak dibalas, aku kirim chat ke BBM juga hanya sekali sehari dibalas.
Sampai pada aku mengirimkan chat yang berisikan, “jangan telat makan ya nang, aku kangen sama kamu, kamu kenapa sulit sekali aku hubungi, bahkan aku telpon via skype tidak pernah diangkat”, mungkin saat itu dia sedang kesulitan atau sedang sibuk, sehingga balasan chatnya hanya “kamu gak tau aku disini kenapa, aku sekarang lagi tersesat dan kamu gak bisa bantu kan?”, membaca balasan pesan singkat di BBM itu hatiku sangat hancur. Sebegitu terganggunya dia sampai memarahiku seperti itu?
25 agustus 2013, LF pulang ke Indonesia, aku bahagia sekali, sampai aku balik lagi ke Jogja hanya untuk menjemputnya di airport, tapi apa yang kudapat? LF tidak turun di Jogja, melainkan turun di Semarang dan langsung pulang kerumahnya tanpa memberiku kabar terlebih dahulu, aku kecewa.
Empat hari aku menunggu dia di Jogja, akhirnya dia pulang ke Jogja dan menemuiku, tapi apa yang terjadi padanya, dia seperti bukan LF yang kukenal, bahkan saat ketemu dan sekian jam bersama dia tidak menyapaku sama sekali. Aku masih bisa terima mungkin masih jetlag. Aku kecewa lagi, hingga lusanya aku memilih untuk kembali ke rumahku di Sumatera.
Berbulan-bulan berlalu hingga sampailah pada titik jenuh kami berdua, sabtu 9 November 2013, LF mengajak aku ke sebuah tempat makan seperti cafe yang bernuansa gubuk dan kolam, perasaanku sangat tidak karuan, karena LF tidak pernah seperti ini padaku, pukul 9 malaman.
LF berbicara serius padaku, kalimatnya panjang sekali, aku terpaku pada pertengahan kalimatnya yang menerangkan bahwa hubungan kami hanya sampai disini, LF meminta putus padaku dengan alasan yang ibunya inginkan kalau LF menikah dengan orang Jawa juga.
Aku mencoba untuk mempertahankan hubunganku dengan LF, jujur aku tidak bisa menerima keputusan yang sepihak itu, hingga di perjalanan pulang aku terus memperjuangkan dan memohon pada LF untuk tetap bertahan.
Tapi apa yang kudapat hanyalah kalimat, “sudah cukup, aku hanya diberi 2 pilihan oleh orang tuaku, memilih ibu bapak utuh dengan memutuskan hubungan denganku atau memilih aku dengan konsekuensi ibu dan bapak berpisah”.
Tentu sulit bagi siapa saja untuk menerima dan diberi pilihan seperti itu, aku hanya bisa teriak dan menangis histeris didalam mobil, bagaimana aku bisa menerima keputusan yang sulit ini, sedangkan kehormatanku sudah aku berikan untuk LF seorang.
Aku mencintainya, aku menyayanginya namun apa yang aku terima? sebaliknya.
Malam itu juga, pukul 11 malam lebih, aku menelpon ibu LF dengan harapan ibu mengerti perasaan dan kondisiku yang memang sudah tidak memungkinkan untuk berpisah.
Rasanya aku menjelaskan dengan sangat baik, tapi ibu tidak mengerti apa yang aku maksudkan, ibu hanya bilang, “jodoh, rejeki, anak dan maut itu hanya Allah yang tau”, aku mengerti maksud ibu, tapi aku mau ibu mengerti perasaanku yang sekarang sudah “bekas” anak kebanggaannya itu dan sudah tidak mudah bagiku untuk menerima keputusan LF yang kuceritakan diatas tadi.
Putus Cinta
Demi apapun, tidak terbesit sedikit pun di pikiranku untuk menyakiti hati ibu yang aku sayangi, ibu yang sudah aku anggap ibu keduaku, aku hanya minta ibu mengerti keadaanku karena aku dan ibu sama-sama perempuan.
Tapi ibu LF tetap tidak mengerti yang aku maksudkan, hingga akhirnya aku harus berkata terus terang kepada ibu bahwa kehormatanku sudah kuberikan pada anaknya. Tapi beliau menganggap ceritaku ini seperti aku menginjak-injak harga dirinya.
Aku harus apa lagi? semenjak malam itu ibu tidak pernah menghubungiku sama sekali hingga februari akhir, dan bahkan bapak mendelete contact bbmku.
Keesokan harinya 10 November 2013, jam 7 pagi LF datang ke kostku lagi dengan alasan ibu menghubungi dia sambil memaki-maki LF, saat itu LF sangat marah padaku.
Aku masih bermohon-mohon pada LF untuk mempertahankan hubungan kami, tapi LF tetap tidak mau, hingga LF menceritakan alasan dia memutuskan hubungan kami yang sebenarnya, dia bilang aku tidak bisa memuaskan hasrat lelakinya dia, dan yang lebih menyakitkan hatiku, dia bilang tidak bisa cinta padaku setelah 1,5 tahun kami menjalin hubungan ini.
Aku marah dengan situasi dan keadaan ini, tapi aku masih sangat mencintainya, masih sangat sulit untuk kehilangannya dan hingga 8 oktober 2014 kami masih bersama namun tidak dalam hati yang bersatu, status pun tidak diperjelaskan oleh LF.
Menggantung, apakah kami sudah putus cinta atau masih resmi berpacaran? aku tak tahu. Aku tidak merasakan LF yang dulu aku kenal. Tanggal 9 Oktober kemarin dia lagi-lagi meminta hubungan kami untuk berteman saja dan melupakan segala apa yang pernah terjadi namun dia belum menutup diri untuk kembali bersamaku.
Aku tak tahu harus berbuat apa sekarang. Tidak mungkin aku minta putus cinta darinya karena telah kuserahkan kehormatanku kepadanya, dan aku pun masih sangat mencintainya.
Punya pengalaman hidup untuk dishare ke pembaca ceritacurhat.com yang lain? Tulis dan kirim cerita Anda di sini!
Menyesal itu selalu datang belakangan.
Apa bener cinta? Ato kamu takut nggak laku setelah sudah jadi bekas si dia?
Ini pelajaran buat yg lain juga, jangan gampang2 percaya cowok… mulut manis, hati bengis.
Cowo ga perjaka ga ada bekasnya, otongnya Masih utuh. sedangkan cewek,bekasnya seumur hidup.
Sebrengsek2nya dan bajingannya cowok, mereka maunya yg virgin yg jd istrinya.
Mereka pikir, kalo kamu mau2 aja digituin sm mereka, km jg pasti pernah di apa2in sm yg lain. Apa lg baru 3 hari jadian, mau2nya km diajak luar kota, oral dsb…
Saran saya sih, move on aja… perbaiki diri, ga perlu ngemis2 cinta gt… yg ada km malah jd makin rendah di mata dia.
Jangan lg ulangi kesalahan yg sama. walau udah ga virgin, tetap hargai dirimu… jgn mau d ajak tidur cowok dgn iming2 d nikahi, yg ada ntr km cuma di kawini, tp ga akan pernah di nikahi…
Masih ada kok laki2 baik yg akan terima kamu apa adanya dgn segala kekuranganmu..
Wish u luck
Kata kata sanggat bijak.berguna sekali buat perempuan.jaman sekarang susah dapat cowo yg memahami perempuan
Udah mbak, jgn mempertahankan yg kdepan bs membuat diri mbak sengsara sendiri. Berfikir yg terbaik kdepannya sj. Yg sdh terlanjur dijadikan spion saja, agar bs melaju kedepan lebih baik dan lurus.
Mba, aku ngerti perasaan mba saat ini.. Tapi kalo blh saran, lbh baik mba move on aja. Memang sakit dan menyedihkan tapi jln dgn org yg sdh ga mnghargai kita jg jauh lbh mnyakitkan. Menangis spuasnya kalo mba sedih dan kecewa tapi yakin deh, 1 saat mba akan bersyukur bisa lepas dari org sprti dia. Cayooo mba!!
Bener mba, mba harus bs move on dr dia, waktu yg akan memulihkan keadaan mba dr dia, Tuhan pasti sdh menyediakan yg lebih baik, dgn dia beruat seperti itu, dia sdh membuktikan bahwa dirinya bukan laki2 baik dan tdk bertanggung jawab. Semangat mba, percaya di luar sana masih ada pribadi yg jauh lbh baik nantinya
masih banyak yg bisa nerima kekurangan kita ,, percaya deh
mega mengerti ko ka, apa yang di rasain. coba untuk menyibukan diri dulu perbanyak teman chatting dan yang jelas jangan ngebiarin perasaan seneng pas ketemu sama dia, kalo bisa nahan rasa kangen atau ingin bertemu sama dia. mega ngerti juga pasti susah buat ngilangin perasaan sayang nya, mega pun pernah ngalamin hal seperti itu (susah move on) tapi bener kata temen temen kalo misalkan terus terusan barengan sama dia yang ada ngga akan bisa move on, justru akan lebih mempersulit untuk pisah, biasanya sih keobatin nya sama cowo lagi atau ngga, da orang yang bener bener bisa ngertiin kita (kaya orang tua) apalagi kalo disitu sendiri (dikostan) jadi pas pulang kuliah yang ketemu cuma bayang bayang dia terus, coba nyibukin diri aja dulu, segitu mah sabar atuh.. bisa ngelewatin hari dari hari sampe sebulan lebih gitu.
intinya jangan biarkan si dia beranggap “GW YANG PALING DIA HARAPKAN”
Bener apa yg tlah mrk blank kak , memang qta susah Move on . .
Spt aq ma Mantan Ku ,
q uga lge mrasakan hal yg sama . .
Assalamualaikum,kk yg sabar yAa di balik peristiwa pasti ada hikmahx,cobalah untuk lebih mendekatkan diri kepda allah memohon ampun atas segala dosa,mohon di berikan hidayah kepada allah.krn hanya allah lah yg mampu membolak balikkan perasaan seseorang.aku tau sakit yg kk rasakan.percayalah kekuatan allah perempuan yg baik untuk laki2 yg baik bgtipun sebalikx mskipun sma2 prn buat buruk.
sya heran setelah membaca ini kok perempuan yg ingin kemabli, kalau sya justru sebaliknya sya yg mau kembali dan tanggung jwab tapi si wanitanya yg tdk mau
yang sabar ya mbak, suatu saat akan ada pria yg menerima kekurangan mbak.
Yang penting kakak harus berubah jadi yang terbaik dan sholat tahajud kak pasti doa kakak di dengarkan allah dan di kabulkan allah s.w.t
yang sabar ya mbk, kadang lelaki memang seperti itu
aku yakin kmu org yg tulus,, jgn kecil hati …. ga semua laki-laki buruk,, perbaiki dirimu dan coba buka hatimu untuk orang lain,,, jangan dikenang2 trus pengalaman ini tapi jadikanlah refleksi untuk kedepan,, ttp semangat yah
Yang sabar ya mbak. . Namun apa daya semua yang kita lakukan sia sia di mata pria brengsek itu. Kita hanya bisa berdoa sm allah. Perbanyak baca alquran aja mbak. Al quran adalah pengobat hati
Anda tidak bisa membuat seorang pria mencintai Anda. Sekeras apapun Anda berusaha. Pada dasarnya, men dont love. Nafsu yang mereka artikan sebagai cinta. Nafsu berlangsung singkat. Apa yang mengikat cinta hingga bertahun-tahun? Komitmen. Di negara kita,komitmen dapat diwujudkan dengan pernikahan legal. Jika tidak ada itu, maka pria dapat saja meninggalkan seorang wanita, ketika dia sudah “kenyang”. Rise up! Coba untuk move on. Time will heal everything. Sibukkan diri Anda. Lupakan. Tidak perlu simpan dendam karena Tuhan tidak tidur, Dialah yang akan membalasnya. Dan jika Anda beruntung, Anda akan diberikan kesempatan untuk mengetahui pembalasan itu. Percayalah. He doesn’t deserve you. You are destined for someone way better than him.
Yang sabar ya mba . Semoga ada hikmah yg bisa diambil disetiap kejadian yang telah kita perbuat . Allah nggak pernah tidur dan tidak pernah meninggalkan umatnya sama sekali . Tidak ada manusia yang sempurna didunia ini . Tetap semangat ya mba. Semoga ketakutan mba, dan mama mba tentang keperawanan, tidak menjadi beban yang menganggu aktivitasny mba . Semoga allah mengirimkan jodoh yang baik dan mau menerima mba apa adanya . Semangat terus mba .
I really know what you feel…
Kita punya cerita yang hampir mirip. Dan kejadian ini benar2 jadi pelajaran buatku.
Kini aku sadar, laki2 yg melakukan hubungan sex sblum nikah, hanya menggunakan nafsunya pada saat melakukannya. Beda dgn wanita yg turut menggunakan perasaannya pada saat melakukan hubungan tersebut. Siapa yang salah? Bukan hanya laki2, kita pun sbg perempuan juga salah karena membiarkan mereka merendahkan kita.
Yang terbaik utk dilakukan setelah kejadian ini adalah….ikhlaskan. Let it be. Tuhan Maha Adil kok. Tapi kita juga harus berjanji utk tidak melakukan kesalahan yang sama. Jadikan kejadian ini sbg pelajaran berharga, sbg motivasi utk mnjadi pribadi yg lbh baik lagi 🙂
Kisahnya sama kaya kisah saya :’)
berhati-hatilah saat menyandang setatus pacara..
pcaran itu belum tentu akan menikah.. setelah kjadian ini, engkau pasti menyesal..
next time for women jangan diulngi yha.. mahkota kmu lbih berharga.. dan itu lbih mahal dari 100kg emas
Sabar yaa setiap kejadian akan ada balasannya..
Mungkin ga saat ini tapi nanti..
Kisahnya sama kaya aku,tapi aku putuskan untuk tidak lagi memperdulikannya..
Sebesar apapun sayang dan cinta kita tapi suatu saat ia akan sadar kesalahannya..
Pergi meninggalkan tanggung jawab..
Laki” seperti itu hanya pantas untuk wanita yg seperti mereka..
Bersyukur kita di selamatkan dari jeratnya..
Allah sayang kepada kita makanya allah kasih tau gimana sifat aslinya..
Semangat yaa ka..:-)
Kisahnya sama seperti aku skrg ini yg ku alami,aku tidak tau apa yg harus aku lakukan saat ini,tapi setelah membaca ini aku merasa aku pasti sanggub melalui ini semua.
Saat pacaran saja dia sudah ingin putus ato merasa tidak cocok. Saat ini bertahan pun mungkin cuma karena rasa bersalah. Jangan mengemis cinta. Kalau pihak pria bersama kamu krn terpaksa nanti kamu menikah akan lebih menderita. Lebih baik ditinggalkan saat tidak perawan, daripada dittinggalkan saat hamil ato saat punya banyak anak.
Akan berlipat lebih berat, mau cari pengganti pun sulit kalo sudah punya anak. Keperawanan bukan segalanya. Pria yg tulus cinta tidak akan mempermasalahkan kesalahan masa lalumu. Dia akan bisa memaafkan & menerima kamu, serta melihat segi positif kamu, sifat/kecerdasan/kepandaian kamu, bukan cuma tentang keperawanan (Sepertinya dr tulisan diatas, kamu kurang dewasa & agak emosional, rubahlah itu) Ini sudah abad 21. Bukan jaman Siti Nurbaya.
Lagi lagi, resmi berpacaran “Keperawanan” jadi taruhan . . . Banyak cewek terlampau bangga dengan status “Resmi Pacaran”, padahal pacaran dari segi hukum negara saja tak dapat dipertanggungjawabkan apalagi dari segi agama jelah haram hukumnya.
Penyesalan memang datangnya di akhir, itu sudah mutlak, sedang dalam agama sudah dijelaskan bahwa wanita yang tidak bisa menjaga kehormatannya bukan karena faktor ekonomi itu lebih-lebih hina dari PSK.
PSK hina, dia berzina dan dosa, tapi dia dapat upah/imbalan untuk memenuhi faktor ekonomi/Financial yang mendesak.
Sangat berbeda dengan pacar yang berzina secara cuma-cuma itu bukti bahwa dia adalah seorang yang “Gampangan”
Never give up itu aja dan percayalah time will heal everything. Mungkin buat saat ini hidup begitu sulit bagimu. Tapi kenyataannya kamu hidup bukan untuk hari ini saja, masih banyak hari esok yg harus kamu lalui. Ubah mindset itu penting! Ubah segala cara pikirmu dalam menghadapi masalah. Ini memang terdengar klise tapi bener* ampuh. Aku kenal dengan orang yang memiliki cerita sepertimu. Dia juga pernah terpuruk but now, she’s fine. Bahkan hidupnya jauh lebih baik. Karena dia berfikir positif. Dan faktanya dia jauh lebih hebat dari saya sekarang. ☺
Hampir sama ceritanya sama aku, beda nya aku belum ssampai hilang perawan dan itu sangat aku syukuri sampai skrg. Karena apa? Sifat baik baik dia di awal cuma topeng aja.., tiba udah sampai 8 bulan sifatnya udah aneh ga karuan. Jelas kali kebejatannya. Dan ujungnya kami putus juga. Udah empat hari ini kami putus. Untung nya ini UAS. Ga sabar untuk pindah ruang, supaya ga ngeliat batang hidung dia lagi.
Tetap minta pertanggung jawaban, kalau perlu lapor polisi