Orang tua terutama Ibu melarangku berhubungan dengan kekasihku dengan alasan dia bukan Islam. Baginya memiliki menantu br3ngsek masih lebih baik daripada menantu yang tidak seagama. Tapi kemana lagi aku mencari laki-laki sebaik dia?

Orang tua terutama Ibu melarangku berpacaran
Aku adalah seorang wanita single parent beranak dua. Suamiku meninggalkan aku begitu saja ketika aku sedang mengandung anak keduaku.
Suamiku pergi tanpa kabar dan juga tidak memberi nafkah sedikitpun untuk anak kami yang pertama.
Aku betul-betul benci dengan suami yang meninggalkan kami tanpa tanggung jawab.
Akhirnya anak keduaku lahir sehat dan cantik. Alhamdulillah persalinan aku di permudah oleh ALLAH SWT. Anakku yang pertama kutitipkan sama ibu sedangkan anak yang kedua aku bawa bekerja.
Kini usia bayiku menginjak 5 bulan. Di sini aku berkenalan dengan seorang pria, sebut saja namanya IF. Dari kenalan sama dia, dia begitu sangat sayang sama bayiku. Dia anggap seperti anak kandungnya sendiri.
Setiap hari dia datang ke tempat kerjaku hanya untuk main sama bayiku. Dia tidak pernah keberatan walaupun kadang kutitipkan seharian sama dia.
Dia sangat telaten mengurus bayiku, sampe bikin aku terharu. Dia sangat baik sama aku, di saat aku lagi kebingungan untuk mengurus surat cerai. Dia juga yang bantu aku buat ngurusin cerai aku ke pengadilan. Dia selalu ada buat aku di saat aku butuh dia. Waktu tenaga pikiran semua dia berikan padaku semampu dia.
Kami jalani hubungan kami begitu saja. Aku dan bayiku sangat nyaman kalau sedang bersama dia. Dia sangat lembut jujur dan setia. Aku baru kali ini ketemu cowok sebaik dia.
Tidak Direstui
Tiga bulan setelah kami pacaran. Aku ajak dia ke rumah untuk bertemu orang tuaku. Tapi ibuku tidak begitu suka sama dia karena dia bukan muslim.
Ibuku pun bilang sama dia kalau dia mau pacaran sama aku harus jadi mualaf dulu. Dia sebenarnya tidak keberatan untuk mualaf tapi dengan catatan tunggu sampai dia bener-bener siap dan tanpa paksaan. Semakin dipaksa semakin dia tidak mau.
Orang tuaku tidak mau terima. Mereka tetap memaksakan kemauan mereka dengan alasan malu sama omongan tetangga kalau aku berhubungan sama orang yang beda agama. Akhirnya kami di paksa untuk berpisah.
Ibuku lebih suka aku berhubungan sama orang br3ngsek sekalipun asal dia muslim. Itu yang aku tidak bisa terima. Ibuku tidak bisa terima sebaik apapun dia kalo dia bukan Islam dia tidak mau terima. Alasannya cuma satu malu sama tetangga.
Kami pun jalanin hubungan secara backstreet dan sampe akhirnya orang tua ku tau kalau aku masih berhubungan sama dia. Ibu sangat marah dan murka sama aku. Akupun di paksa ibu untuk keluar dari pekerjaan dan pulang ke rumah agar tidak bisa ketemu dia.
Aku pun menuruti kemauan ibu. Aku di rumah 2 bulan. Sampai akhirnya pacarku mengajak aku bertemu sama orang tuanya. Orang tua dia jauh di Batam. Dia bilang ke aku kalau aku tidak mau ikut dia tidak akan kembali lagi ke kotaku dan hubungan kita berakhir.
Aku sangat bingung. Aku ikut apa harus mengikhlaskan dia. Aku tidak siap kehilangan dia tapi aku tidak mungkin dapat ijin dari orang tua ku buat ikut dia.
Akhirnya aku terpaksa berbohong sama ibu agar bisa ikut dia pergi. Aku beralasan mau ke rumah teman di Jakarta selama 1 minggu. Ibuku pun dengan berat hati mengijinkan. Aku sangat senang bisa keluar dari rumah dan ketemu dia lagi.
Seminggu aku disana ibu pun telpon aku kapan pulang. Dia mulai curiga dengan kebohonganku. Akhirnya pun dia tahu kalau aku ikut IF k erumah dia di Batam. Ibuku sangat sangat murka dan aku tidak berani mengaktifkan hp ku.
Keluarga IF sangat welcome sama aku dan bayiku. Mereka sangat baik walaupun kami beda ras suku dan agama. Mereka pun bujuk aku sama IF untuk tinggal di sana saja.
Bingung Memilih
Tiga minggu aku disana akhirnya kami balik lagi ke kota ku. Aku sangat takut dan pasrah apapun yang akan ibu lakukan kepadaku. Dengan rasa takut aku beranikan diri untuk pulang ke rumah dan akupun bertemu ibu.
Ibu begitu marah sampai tidak sudi lagi memandangku. Dia merasa di khianati dan di permalukan semalu-malunya karna aku ikut IF ke Batam.
Ibu bilang dia tidak bisa lagi memaafkan aku. Dia mengganggap aku murtad, anak durhaka tidak takut sama dosa. Dia bilang aku sudah membuang kotoran ke muka dia, dia sangat malu sama tetangga dan saudara.
Ibuku sangat benci sama aku dan tidak mau berbicara bahkan bertatap mukapun tidak sudi. Saking bencinya ibu sama aku, kakak-kakak dan adikku pun di larang berbicara sama aku.
Beberapa hari diam akhirnya emosi ibu meledak, dia teriak histeris sambil memaki-maki aku. Aku di paksa bubar sama IF dan harus bener-bener bubar.
Akupun memberitahu IF soal kemarahan ibu. Dia pun mengajak aku pergi dari rumah untuk kembali ke Batam. Dia mau tanggung jawab penuh atas aku dan anak-anakku.
Dia pun akan cari cara buat kita nikah nanti. Aku sangat kebingungan, di satu sisi IF sudah sangat baik sama aku dan anak-anakku. Dia sangat tanggung jawab melebihi ayah kandung anak-anakku.
Dan yang paling penting dia mau terima semua kekurangan aku dan semua perbedaan kita. Dia juga tidak masalahkan agamaku. Di mana lagi aku cari orang seperti dia. Keluarganya pun mau terima aku.
Aku bingung harus nurutin ibu dan cuma bisa pasrah di rumah tanpa melakukan apapun sambil nunggu barangkali ada yang mau ngelamar aku.
Aku tidak bisa pasrah dengan keadaan tanpa memikirkan masa depan anak-anakku. Mereka butuh biaya yang besar atau aku harus kabur demi masa depan anak-anakku.
Apa yang harus aku lakukan sekarang?
Ya ALLAH aku bingung harus pilih orang tua atau kekasihku.
Mohon teman-teman membaca yang membaca kisahku ini bisa membantu, apa yang sebaiknya aku lakukan.
Punya pengalaman hidup untuk dishare ke pembaca ceritacurhat.com yang lain? Tulis dan kirim cerita Anda di sini!



Sebagai muslim saya setuju sama ibu anda. Salah nya anda memberi kesempatan kekasih anda dari awal.
Anda terlanjur menerima dan terbiasa dengan kebaikan kekasih anda. 1 pesan saya : jangan lupa akan kebaikan ibu/orangtua anda yg lebih dahulu ada sebelum kekasih anda tersebut.
Cuma bisa bantu saran mbk. Lalau menurut aku mbak pilih ortu aja soalnya orang tua adalah segala galanya,apalagi pacar mbak non muslim.
Pernikahan sama non muslim itu haram kecuali kalau dia mau jadi mualaf, itupun juga harus sungkeman dulu sama ibu mbak.
Semua keputusan ada di tangan mbk aku cuma ngasih saran aja.
Jangan lupa berdoa sama Allah, sholat istikharah agar diberi petunjuk dalam menentukan pilihan.
Setau saya jangankan ustad, malaikatpun tidak ada yg berani menghalangi takdir jodoh. Apa lagi orang tua dosa itu menghalangi jodoh saya juga pernah mengalaminya, ibu saya ga setuju saya pacaran sama kekash saya, saya ga perduli wong yg jalani saya ko tapi memang takdirnya jodoh akhirnya saya bisa nikah juga tp ibu ga nyaksikan saya nikah karna telah tiada.
lebih baik pilih orang tua, jika suatu saat terjadi masalah dgn IF, gmana coba, di dunia ini tdk ada mantan org tua yang ada mantan suami atau mantan pacar
Saran saya, kembalilah kepada orang tua anda sendiri. Sebaik apapun orang lain kepada anda, ibu anda telah berkorban nyawa selama mengandung hingga melahirkan anda. Tak ada sesuatupun bisa menebus pengorbanan ibu anda. Sebanding apakah kebaikan orang lain jika dibandingkan dengan orang tua anda sendiri ?
Dalam Islam, bila wanita muslim menikah/kawin dgn non muslim, sama saja dengan zina dan perbuatan zina sangat dilaknat Allah. Kalau pria itu mau belajar untuk mnjadi mualaf, alhamdulillah, berrati niatnya memang sudah ada.
Sekarang mbak coba untuk bicarakan pelan2 pada ibu mbak bahwa laki2 yang selama ini dekat dengan mbak adalah laki2 yang serius ingin menjadi imam mbak bila kelak ia mnjadi mualaf, hal itu bisa diliat dari cara dia berbicara, memperlakukan mbak dan anak2, bahkan sudah berani mengajak mbak untuk bertemu orang tuanya.
Masalah dia ingin minta waktu untuk menjadi mualaf adalah hal yang wajar, tho dia memang dibesarkan dalam lingkungan non muslim. Samahalnya dengan kita yang muslim, kalau disuruh untuk keluar dari agama kita, pasti kita akan berpikir berjuta2 kali bahkan dengan tegas kita langsung menolaknya.
Bersyukurlah laki2 itu masih mau mempertimbangkan untuk menjadi mualaf, walaupun pasti berat dia lakukan. Coba mbak pelan2 mengenalkan dia tentang Islam, beri tau dia kalau ajaran islam tidak pernah memaksa non muslim untuk menjadi muslim, dengan begitu dia akan belajar islam dengan ikhlas.
Tunjukkan kekuatan iman mbak, misalnya pada saat sudah masuk waktu sholat dan mbak lagi bersamanya, mbak bilang padanya ” maaf ya mas, saya mau sholat dulu” dan hal2 lain yang berhubungan debgan Islam dan perbanyak doa, minta pada Allah agar laki2 tersebut dituntun hatinya pada islam dan minta diberikan jalan yang terbaik untuk masalah ini.
Insya Allah pelan2 hatinya akan terketuk untuk menjadi mualaf. Apabila dia trtap tidak tergerak menjadi mualaf dan keadaan memaksa mbak untuk membuat keputusan, sebaiknya mbak ikhlaskan laki2 itu untuk pergi.
Alquran menuliskan ” Apa yang terbaik menurut kita, belum tentu terbaik menurut Allah ” Allah akan memberikan apa yang kita butuhkan, bukan yang kita inginkan. trus perbanyak sholat malam dan doa, minta petunjuk padanya agar diberi pendamping hidup yang bisa mnjadi imam dunia akherat.
Baru tau ada ibu macam begitu mbak.
Saya sih jadi ibu ngga bakalan mau anak saya nikah sama orang brengs3k meskipun seagama. Itu namanya menyakiti anak seumur hidup.Mbak sudah dewasa, sudah bisa memutuskan mana yg terbaik buat mbak. Belum tentu yg tdk d restui selamanya jadi buruk teruskan.
Lambat laun org tua pasti memaafkan kok, bagaimana pun anda darah dagingnya.
Coba pikir matang2, untung ruginya, jangan hanya perasaan aja yang diandalkan. Lihat psikologi anak2, karena sebagai Ibu, pasti anak adalah segalanya kan. Kenali juga background pasangan lebih dalam, rasanya waktu beberapa bulan itu terlalu singkat untuk kenal seseorang.
Semoga dapat ambil keputusan yang benar
Takdir, jodoh, hidup dan mati itu di tangan Tuhan bukan di tangan Manusia, saya simak dari penuturan di atas, ibu mbak lebih takut dan malu dengan omongan tetangga ? sampai tega bicara rela anaknya menikah dengan orang brengs3k yang penting seagama?
Sekarang saya mau tanya, misalkan ada yang mau dan agamanya Islam tapi cuma Islam KTP saja, apakah akan di terima juga? aneh cara berpikirnya. Harusnya ibu mbak lebih respek dengan putusan calon Mbak yang minta waktu sebelum memutuskan jadi Mualaf dari pada setuju jadi mualaf tapi cuma KTP saja.
Saran saya simple coba ambil Wudhu, sholat Istiqoroh minta petunjuk Tuhan jalan yang terbaik untuk semua pihak, Insyaallah pasti ada jalan keluar yang terbaik bagi semua pihak walaupun kadang jika dilihat sepintas akan terasa pahit atau tidak sesuai dengan keinginan kita.
Tapi yakinlah bahwa Tuhan akan selalu memberi yang terbaik bagi kita asal kita memintanya dengan penuh keyakinan (saya sudah berulang kali mengalaminya).
Ikuti kata hati kamu mbak 🙂 tapi saya tidak setuju jika pemikiran ibu anda sperti itu . ibu anda tidak mementingkan kebahagiaan kamu sendiri apa lagi kamu pernah ditinggal oleh suamimu pasti kebencian ada di hatimu .
sosok ayah pasti dibutuhkan pada tumbuh kembang anak 🙂
Jangan ragu, pilih lah lelaki itu, ibu anda tidak bisa melihat sisi baik nya, hanya melihat sisi buruk karena berbeda agama.
Pemikiran Ibu saudari itu benar2 Baik dan bisa nanti kamu masuk surga, karena surga ditelapak kaki Ibu. Lebih baik cari laki2 yg brengsek daripada non muslim. Karena bagimu dan Ibumukan, agama adalah landasan masuk surga, jadi jangan mau masuk neraaka jahanaaam.Tapi aku mau masuk Nerakaa he he he….
namanya ibu tua pasti mati sedang mbak masih lama jangka umurnya, cuekin aja
Agama itu cuma baju doang, Alloh tahu mana baik mana jahat, realistis aja, yang banyak korupsi ternyata beragama islam (maaf)
Pada jaman Rosulallah SAW. ada seseorang yang menggendong ibunya dan dia (cerita singkatnya) bertemu dengan Rosulallah……. orang itu bertanya tentang pengorbanannya terhadap ibunya tersebut, Rosul menjawab…… walau sampai habis tenagamua, maka hal itu tidaklah sebanding dengan pengorbanan ibumu saat melahirkanmu……….. Ingat juga Mbak ya, Maukah Mba mendapatkan LAKNATULLAH…? biar bagaimanapun Ridha ALLAH SWT, adalah Ridhonya Orang tua terhadap anak, (Ridho ALLAH terhadap seorang istri yang sholihah adalah Ridho suami yang menjadi Imam bagi Istrinya)…….. coba mbak pikir baik-baik, mana mungkin seorang lelaki yang menjadi imim bagi mba tapi bukan muslim……..? apakah mba siap untuk keluar dari Muslim…? coba pikirkan kembali Laknatullah terhadap wanita-wanita yang menjadikan orang-orang non muslim sebagi imam mereka……….. Ingat pula bahwa Rosullah pernah ditanya oleh para Sahabat saat beliau melihat is neraka…. beliau menjawab bahwa para penghuni neraka kebanyakan adalah kaum wanita…… maukah mbak menjadi slah satu penghuni neraka Jahanam.. Naudzubillahimindzaliq……… Semoga tulisan ini dapat mengembalikan keimanan dan keislaman mbak, agar mbak bisa mendapatkan syafaat Rosulallah kelak…… yakinlah bahwa ALLAH tidak akan memberikan cobaan kepada hambanya melainkan hambanya itu mampu untuk mengatasinya…..
Ada satu pendapat bahwa anak dibenarkan bertentangan dengan orangtuanya terkait dengan pilihan pendamping hidupnya. Tetapi jika ibu demikian kerasnya menentang, semata mata menjaga agar keimanan mbak tidak dipertaruhkan dan murtad iman, sebaik-baiknya pendamping seiman dulu, hal2 lain diseleksi lagi.
Jika laki2 itu sudah bersedia menjadi mualaf, bersyukurlah, mbak punya surga karenanya, beri saja kepastian kapan menurutnya dirinya siap untuk itu, baru menikahlah.
Yang harus diantisipasi, jika menikah dng kondisi sekarang, setelah menikah kemudian mbak yg dibujuk pindah keyakinan mengikuti keyakinan suami, lantas jika berkeberatan dibuatlah macam2 ancaman, mbak menjadi goyah karena sudah dinikahi.
Hati2lah disini, ini juga yg menjadi pemikiran ibu atas pilihan mbak. Jika terjadi juga pernikahan dengan sikon seperti kisah di atas, pahami itu secara Islam artinya pengesahan z1na, apakah akan setiap hari bertobat setelah hubungan intim dengan suami, lalu malamnya zin4 lagi dst dst.
Sebaliknya jika laki2 muslim menikahi wanita non muslim yang keyakinannya mengacu pada agama wahyu (agama Ilahi)masih bisa dilakukan,meski terbaiknya jika wanita tsb. bersedia menjadi muslim dulu sebelum nikah.
Menurut saya turutilah orang tua. Kebaikan IF cuma berapa bulan sih sedang orang tua mba ga akan bisa dihitung kebaikannya. Perkwinan beda agama haram hukumnya mbak.
Cobalah mba berpikir jernih, IF baik sama mba kan karena ada maunya, kalo maunya dah dapat belum tentu dia baik selamanya sedang orang tua walau mba nyakitin beliau tetap aja mau nerima walau dengan kemarahan, tapi kemarahan itu bukan benci tapi sayang beliau sama mba.
Sekarang mbak resapi andai posisi mba jadi beliau, apa yang akan mba lakuin andai ada permasalahan kayak mba. Jadi intinya berpikir dan lakukanlah berdasar agama mba, janagan pernah ingkari atau lawan hukum agama karena sudah jelas akibatnya.
Orang tua gak ada bekasnya sedang pasangan kita ada bekasnya, dan aku tau gak itu adalah kenyataan, trim’s dan maaf kalau saran saya agak pedas karena langkah mba sudah cenderung melampaui batas, wassalam
Saranku ,,, shalat istikharah , biar ALLAH yg memberi petunjuk mana yg baik n buruk …
Sejenak tenangkan hati biar fokus shalatnya … insyaALLAH ada jalan buat mbak ..
Saya pribadi pengikut sunah rasul n ulama salaf , dianjurkan shalat istikharah jika ada masalah melanda … trims
Nggak usah bingung-bingung mba…pilih orang tua pasti lebih berkah hidup mba nanti. Niatkan berbakti dengan orang tua. Haram hukumnya wanita muslim menikah dengan pria non muslim.
Mohon Maaf sebelumnya, Kita hidup di Indonesia dengan beragam Agama dan kita di berikan Hak untuk memeluk Agama Manapun. Dulu sebelum Agama Masuk ke Indonesia masyarakat Indonesia menganut kepercayaan yang di kenal dengan Animisme dan Dinamisme.
Kemudian masuklah berbagai agama hingga saat ini. Yang menjadi masalah Anda adalah menikah beda Agama, pernikahan beda agama tetap bisa dilaksanakan tetapi yang menjadi masalah adalah ketika anda memiliki anak dengan pasangan yang sekarang.
Kadang kita merasa Anak harus mengikuti agama Ayah, kadang kita merasa anak harus mengikuti agama ibu. Dan banyak masalah lain yang muncul ketika menikah dengan agama yang berbeda. Meskipun Menikah dengan sama Agamapun banyak konfliknya.
Misalkan anda Islam dan menikah dengan Katholik, ketika anda mengalami konflik di pernikahan anda tidak bisa bercerai karena di Agama katholik hanya kematian yang bisa menceraikan.
Jadi berpikirlah dengan pasangan anda siapakah yang rela meninggalkan agamanya demi pernikahan. Kalau memang tidak ada jalan tengah ? Bagaimana dengan pernikahan dengan beda agama ? Anda dan pasangan anda tetap di agama masing-masing ? Atau ada win-win solution yang lain. Yang jelas Cinta tidak Harus Memiliki.
Ehhhh ada satu lagi yang hampir saja lupa jika pasangan anda beragama katholik dan anda pernah bercerai sebelumnya pernikahan anda dengan pasangan yang sekarang dianggap tidak sah karena di agama katholik anda masih dianggap istri dari suami anda yang dulu meskipun anda sudah bercerai dipengadilan, akan berbeda kasusnya jika anda ditinggal mati suami anda / cerai mati / suami anda yang dulu meninggal pernikahan anda akan dianggap sah.
Pengalaman pahit hidup saya,awal thun 2018 saya mengenal yg namanya judi online dewa togel,awal saya bermain roullate hanya iseng2 aja.dan pertama main saya di kasih menang sampai 115jta.kemenangan adalah titik kehancuran saya,krna dari menang itu hidup saya hancur,saya jdi kecanduan judi,kerjaan hancur.tabungan 155jt ludes,mobil kejual,bahkan sepeda motor saya jual,ditambah hutang saya masih ada 200jt,saya kerja bisnis bidang jasa dan pendapatan saya dlu sebelom hancur bisa 25jt keatas dlam 1bulan,uang penghasilan saya selama 2 thun ini saya gk bisa menikmati nya,semua ludes karna judi roullate di dewa togel.
Tiap bulan uang penghasilan saya habis buat judi.saya hutang ke saudara ke teman2 hanya unk judi.mobil saya jual motor saya jual hanya unk judi.semua yg aku punya habis unk judi,kini yg aku dapat hanya penyesalan yg sangat luar biasa.sahabat2 ku judi online itu sangat jahat dan kejam,menang 1x itu pun gk banyak klo menang, tpi klo kalah 10x klo blom habis blom berhenti judi klo udah kecanduan.saya udh gk bisa hitung lgi brapa total kekalahan saya selama saya judi.hati sangat terpukul putus asa yg sangat luar biasa.saya gk tau harus bgaimna bayar hutang2 saya.kerjaan udh hancur dan modal unk kerja udh tidak ada lgi.saran saya unk teman2 yg masih bermain judi segera unk stop judi ya,sebelom semua habis seperti saya ini.sumpah rasanya udh gk ada semangat hidup lgi teman2 klo udh kecanduan judi dan semua udh habis.