Berpacaran beda agama memang sangat sulit. Ini lah yang aku alami dan aku tanggung. Setelah berpacaran dengannya selama 3 tahun, kini aku ditinggal menikah kekasihku
Aku wanita berumur 23 tahun dan kekasihku berumur 35 tahun. Kami pacaran berbeda agama dan suku. Saling mencintai dan saling membutuhkan.
Kami berteman lebih dari 3 tahun dan karna kami sudah mengetahui sifat satu sama lain akhirnya kami memutuskan untuk menjalin hubungan yang lebih serius yaitu pernikahan.
Kami tau pasti banyak pertentangan kalau hal ini kami bicarakan ke masing masing keluarga.
Seiring berjalannya waktu kami mulai membicarakan hal ini kepada masing masing keluarga kami. Dari situlah konflik mulai muncul .
Tanggapan dari keluarga kekasihku, mereka merestui hubungan kami kalau aku masuk ke agama mereka. Begitu juga dengan keluargaku, mereka akan merestui kalau kekasihku bisa seiman denganku.
Kekasihku terus memaksaku, agar aku bisa masuk ke agamanya, supaya kami bisa direstui keluarganya. Tetapi aku berfikir tentang keluargaku. Pasti aku bakal membuat sedih kedua orang tua ku jika aku melakukan hal itu.
Di sisi lain, keluarga pacarku memaksa dia untuk segera menikah mengingat usia pacarku yang sudah cukup waktu untuk menikah .
Apalagi aku yang juga belum memberi jawaban untuk bisa ikut Agama dia. Akhirnya dia di jodohkan dengan wanita sesuku dan seagama dengannya.
Mendengar itu semua membuat hatiku hancur, sakit. Tapi dia mencoba menguatkan aku.
Di situ aku membuat kesepakatan dengan kekasihku. Aku setuju jika dia menikahi wanita lain tetapi sesudah itu terjadi secepatnya dia harus meninggalkan wanita itu kalau memang dia sayang denganku.
Ya cinta memang buta. Aku tidak tahu apakah hal yang aku lakui benar atau salah. Tapi aku menganggap ini hal yang benar karna dia kekasihku. Dia milikku.
Seiring berjalannya waktu, setelah perjodohan itu dilakukan kami tetap berhubungan sebagai kekasih. Dia selalu menghabiskan waktu denganku walaupun di hari ia akan menikah.
Sebelum hari pernikahan itu tiba kami bertemu dan memastikan kesepakatan itu. Di saat itu aku sangat sedih, harapan ku pun hancur.
Apa lagi saat malam pernikahan kami, selalu menguatkan sampai dia ingin membatalkan pernikahan itu melihat aku yang sangat sangat sedih.
Dan aku juga menguatkan dia dengan berjanji menunggu sesuai apa yang kami janjikan. Dan di hari pernikahannya itu aku merasa sangat sakit.
Dari malam pertama sampai 1 minggu setelah dia menikah, setiap malam kami tidak tidur karena kami selalu berhubungan melalui vidcal.
Yah mungkin dia juga tau hal apa yang aku takutin. Dari menikah sampai 1 minggu setelah itu dia tidak menyentuh istrinya karena aku selalu vidcal dengannya.
Sampai suatu saat istrinya mulai curiga kenapa dia tidak disentuh, padahal sudah seminggu pernikahan. Dan disitu pacarku meminta izin kepadaku untuk melakukan kewajibannya sebagai suami.
Mendengar hal itu semakin hancur hatiku tapi yah itulah resikoku . Tidak masuk akal, tapi inilah kenyataanya kalau cinta itu buta.
Belum sebulan pernikahan itu berjalan, dia meninggalkan istrinya dan dia menepati janjinya demi aku.
Dia akan masuk ke agamaku dan meninggalkan keluarganya. Dia ingin tua bersamaku. Karna kami tau kekurangan dan kelebihan kami masing masing.
Sampai saat ini aku masih bingung takut dengan hal yang telah aku buat. Tapi itu semua aku lakukan karna aku sayang dengannya. Aku sudah cocok dengannya.
Aku bukan tipe wanita yang mudah akrab dengan lelaki. Dan hal yang kami lalui sudah jauh. Apakah Aku Salah?
Punya pengalaman hidup untuk dishare ke pembaca ceritacurhat.com yang lain? Tulis dan kirim cerita Anda di sini!