Dia yang dulu memilihku menjadi istrinya ternyata malah berkhianat dan berselingkuh dengan wanita lain. Dia menyakiti hati dan fisikku. Disaat-saat merenungi nasib aku kadang tergoda untuk bercerai, tapi jika melihat anakku yang masih kecil, keinginan itu kubuang jauh, aku bertahan sampai sekarang demi anakku.
Namaku Rani, saat ini usiaku sudah kepala tiga dan hidup di pinggiran kota bersama suami dan seorang anak yang masih sangat kecil.
Aku menikah di usia 28 tahun, saat itu orang tuaku sudah khawatir mengapa aku tidak menikah-menikah juga, sehingga ketika ada pria yang melamarku, orang tua mendesakku menerimanya.
Pernikahan itu bukan berlatar cinta, aku memiliki pacar tapi dia tak juga melamarku, akhirnya kuturuti kata orang tua, dan jadilah aku sekarang seperti ini.
Pada awalnya aku merasa sebagai wanita yang paling bahagia di dunia karena aku memiliki suami yang gak jelek, pendiam, baik dan penyayang rasanya tidak ada lagi sesuatu hal yang buat aku sedih saat aku bersamanya. Pilihan orang tuaku sudah benar.
Satu tahun sejak kelahiran anak pertama kami, perubahan suamiku mulai kurasakan. Dia menjadi orang yang kasar, egois dan emosional. Saat kami bertengkar dia sering memukulku. Tamparan, tendangan dan cacian sering dia lontarkan. Entah apa yang membuat suamiku berubah.
Suatu hari aku membuka hp suamiku, tanpa aku sengaja aku membaca sebuah sms yang sepertinya dari perempuan karena bahasa tulisan itu sangat manja dan isi sms itu adalah si pengirim ingin bertemu dengan suamiku di suatu tempat.
Setelah aku baca sms itu, tentu saja aku bertanya ke suami aku siapa pengirim sms itu. Suamiku menjawab enteng katanya dari teman kerjanya. Tapi aku tetap curiga karena isi sms itu mesra banget.
Beberapa hari kemudian suamiku pamit ke luar kota selama beberapa hari dalam rangka tugas kantor. Suamiku bilang ada 4 orang yang harus dikirim tugas dan semua laki-laki.
Tanpa sengaja sewaktu aku pulang kerja aku bertemu dengan teman sekantor suamiku dan dia bilang suamiku bersama beberapa temannya memang ke luar kota tapi bukan dalam rangka tugas kantor tapi hanya sekedar refresing, dan juga mereka bukan laki-laki semua melainkan mengajak 2 orang perempuan pegawai tidak tetap.
Dan salah satunya bernama Tina yang terkenal sebagai perempuan panggilan. Telingaku panas dan seakan tersambar petir mendengarnya.
Esok harinya aku bertanya pada suamiku tentang kepergiannya keluar kota. Aku tanya tentang perempuan yang bernama Tina itu, tapi suamiku malah marah-marah katanya sebagai istri aku harus percaya suami dari pada orang lain. dia tidak hanya marah tapi juga sempat memukul aku karena aku bertanya terus.
Semenjak kajadian itu suasana rumah tanggaku semakin kacau. Kami sering sekali bertengkar dan bergulat. Tidak itu saja suamiku juga selalu pulang malam, jarang sekali dirumah, dia juga sering sekali berbohong. Kehangatan seorang suami yang aku rasakan ternyata hanya 1 tahun pada awal pernikahan kami.
Perlakuan suamiku membuat aku merasa kesepian dan ingin rasanya aku mengakhiri pernikahan ini. Tapi saat aku melihat buah hatiku rasanya aku terlalu egois jika harus bercerai dan anak kehilangan seorang ayah.
Akhirnya demi anakku tercinta aku mengalah memendam rasa sakit yang setiap hari aku rasakan tanpa ada seorangpun yang tau.
Saat aku sedih aku teringat Andrew cinta pertamaku. Dia sering memberikan perhatian ke aku saat aku sedih. Diapun masih sering mencari aku walaupun aku sudah menikah. Sepertinya hidup dia tidak bisa lepas dari aku. Begitu juga aku yang masih sangat mencintainya.
Sampai saat ini dia belum bisa bersanding dengan wanita lain. Bahkan dia pernah mengatakan ke aku jika Tuhan mengijinkan dia ingin menikahiku walaupun aku janda beranak lima dan saat aku merasa tidak dicintai suamiku rasanya aku ingin kembali kepelukan Andrew. Tapi itu tidak mungkin.
Akhirnya demi anak aku harus bertahan dalam keadaan yang sangat menekan batinku ini. Dan untuk menghibur hatiku sendiri aku selalu hidup dalam khayalanku bila menikah dengan Andrew, cinta pertama yang aku tinggalkan karena orang tuaku.
Dan terkadang aku berhubungan dengan dia lewat HP dan internet. Entahlah kapan semua ini aku akhiri mungkin aku akan berhenti jika aku sudah merasakan kembali kehangatan seorang suami.
Punya pengalaman hidup untuk dishare ke pembaca ceritacurhat.com yang lain? Tulis dan kirim cerita Anda di sini!
Aq ikut prihatin.. Jika kamu butuh temen, aq siap.
dasar perempuan bodoh,maunya ditindas laki2,mankanya cari kerja,biar gak tergantung ma suami,mending cerai saja,dari pada kelakuan anakmu seprti bapaknya nanti,itulah perempuan indonesia,masih banyak yg lemah n goblok
Yg bodoh itu lu.. Kalo baca tuh yg bener,, terang2 dia nulis “sewaktu aku pulang kerja”.. Tuh ada di paragraf 9.. Jd elu udh tau kan siapa yg bodoh.. Ya elu.
kalau aku jadi seorang istri yang punya suami selingkuh apa lagi kasar dan suka mukul seperti itu mending bercerai saja….biar kata jadi tkw jadi babu asal gak menderita batin seperti itu….bejat sekali kelakuan suami mu itu….
bertahan demi anak???ya hanya krn anak kita dapat bertahan hidup..untuk luka sendiri biarlah..
kisahmu hmpr sm dgnku…..aq sering dibohongi suami dari hal yang kecil sampai yang besar, cuma bedanya aq gak selemah kamu… setiap aq tau ada sms atau tlp dari pacar sumay nya aq akan melempar gelas atau apapun dan setelah itu suamiku akan meminta ma’af, perempuannya aq damprat habis, walaupun aq gak tahu apa suamiku sudah benar2 tobat, tapi paling tidak aku puas, aku juga bertahan demi anak
Anda wanita yg tegar..
Smua pasti ada jalan.
Naudzubillahi min dzalik..
Bersabar y, insyaallah sabar kan berbuah kebaikan.
duch ngapain mempertahankan rumah tangga dengan batin yg hancur, masa bnyk jalan keluar klw kamu pny niat en berusaha, toh ngasih rejeki bukan suamimu kok, semua dr Tuhan. ceraikan suamimu itu, gak ada gunanya utk di pertahankan. suamiku sndr aja spt itu tp aq nekat utk ninggalin dia, aq berjuang demi anakku. Alhamdulilah dgn doa en usaha aq bahagia en skrg aq menemukan seseorang yg sayang bangeeeeeeet ma aq en anakku.
Hampir sa dgn yg saya alami..diawalx pacaran semua indah.ku mw menikah dgnx karna untuk menghindri zina…tp ya ku rasa saat ini hanya sebgai pengasuh anak2 saja…
sgala galanya tu memang buat anak
Harus sabar mba. Crita mba sama seperti saya. Tp lebih parah saya, krn selingkuhan suami saya hamil.mau engga mau suami saya hrs bertanggung jwb.krn saya pertahankan pernikahan saya demi ank saya, saya tdk mau.suamiku tetap kekeh mau dgn alasan yg tdk jls&tdk masuk akal. Saya akhirnya pisah jg. Mau gmn lg, saya sampe mengemis hanya untuk demi anak saya. Biarlah tuhan yg tau. Mungkin saya bukan jodoh dya. Thank’s
Harus sabar mba. Crita mba sama seperti saya. Tp lebih parah saya, krn selingkuhan suami saya hamil.mau engga mau suami saya hrs bertanggung jwb.krn saya pertahankan pernikahan saya demi ank saya, saya tdk mau.suamiku tetap kekeh mau dgn alasan yg tdk jls&tdk masuk akal. Saya akhirnya pisah jg. Mau gmn lg, saya sampe mengemis hanya untuk demi anak saya. Biarlah tuhan yg tau. Mungkin saya bukan jodoh dya. Thank’s
Sabar mba
untuk berani melawan zolimnya suami,mbak perlu power yaitu:
1.punya penghasilan sendiri
2.tidak takut apapun bahkan jika harus menjanda,takut hanya pada Allah semta.
3.kalau sdh sering dijadikan sansak tinju,itu aniaya fisik selain bathin,beranikan menuntut cerai.
4.berani nyatakan pada suami,tiada maaf dan ampunan dari mbak,dunia dan akherat,lihat power Allah akan bekerja dan pasti,krn Allah itu ada.
5.Jangan takut sikon anak,setiap anak membawa nasibnya sendiri2,membawa rezekinya sendiri2, percaya dan serahkan padaNya.
Semoga Allah senantiasa melindungi dan menuntun mbak pada jalanNya,semoga ada pengganti yg soleh sbg suami mbak kelak.Aaamiin.
Jd semangat krn baca nasehat anda… Stay strong
Ajak suami diskus secara terbukai, ttg masa dpn yg dia harapkan bagi kebahagiaan keluarga. Apakah dia mau berubah dan tdk mengulanginya? Jika perlu, libatkan orangtua sbg penengah, apabila dirasa perlu. Jika tdk mau menyadari jg, maka alternatif terakhir adalah perceraian. Demi kebahagiaan anda dan anak.
Ternyata banyak laki2 brengsek….dah nikah bukannya bener malah tambah ulah,,,klo masih cinta,,,doakan saja,,,klo ga, cerai aja,,,kasian perkembangan psikologi istri n anak. Banyak lelaki yg baik ko di luar sana,,, walo itu bukan solusinya dengan menikah lagi. Menikah itu untuk mencari kebahagiaan,,,,klo ga bahagia,,, apalah arti semua itu