Terluka Karena Cinta

Panggil saja nama saya Putra, usia saya 23 tahun, pendiam, cuek, penyabar, itulah saya. Cerita cinta yang saya jalani meninggalkan luka mendalam di hati meninggalkan secuil dendam terhadap makhluk bernama wanita.

Cerita terluka cintaLangsung tanpa banyak basa basi, saya berkenalan dengannya pertama kali melalui jejaring sosial yang mungkin sudah umum yaitu facebook. Pertama melihat fotonya saya sudah tertarik dan mengajaknya berteman. Pucuk dicinta, kami akhirnya berteman dan saling tukar nomor telepon.

Awalnya saya tidak menyangka kalo bisa lebih dekat sama dia, panggil saja namanya bunda kece, biarpun gak kece, tapi itu salah satu panggilan sayang saya sama dia. Lanjut cerita, awalnya saya tidak berani bertemu dengannya soalnya waktu itu saya masih menganggur.

Dan suatu saat saya mendapat kerjaan di daerah Cikampek, bukan di PT  gede sih tapi gajinya cukup lumayan lah. Waktu itu bulan puasa, dan saya mencoba menghubungi dia dan menanyakan, apakah dia masih punya pacar atau belum, coz di awal perkenalan kami yang berjalan 2 tahun itu dia selalu punya pacar lalu putus dan trus begitu.

Dan selama 2 tahun itu juga kami tidak pernah bertemu, kami hanya berkomunikasi melalui facebook, seperlunya sebagai teman. Lanjut cerita di saat saya menanyakan kalo dia udah punya pacar atau belum, diapun menjawab kalo dia baru saja putus cinta dari pacar lamanya.

Waw… kesempatan emas ni..!!!!

Dan akhirnya saya memberanikan diri mengajaknya bertemu, dan diapun mau. Saat itu di H-3 saya pulang ke rumah, dan tanpa banyak mikir saya pun langsung melesat dengan menggunakan sepeda motor mio milik kakak saya.

Saya bergegas mendatangi rumahnya, dan lewat depan rumahnya. “Maklum saya kan pemalu jadi bukannya berhenti saya malah tancap gas. Tapi akhirya saya memutuskan untuk kembali dan memberanikan diri buat ketemu sama dia langsung. Kami akhirnya bertemu hari itu.

Baca juga:  Mengapa Cinta Tak Harus Memiliki?

Gemetar panas dingin, itu yang saya rasain ketika duduk berhadapan di bangku depan rumahnya, dan seperti biasa mulut terkunci, tak banyak omong. Tapi akhirnya saya mencoba memberanikan diri mengajaknya keluar.

Singkat cerita akhirnya kita jadian, kami saling mencintai, dan dia satu-satunya wanita yang saya ajak ke rumah, maklum karena saya bukan anak orang kaya, rumah saya jelek jadi malu mengajak cewek jalan ke rumah. Akhirnya, akrablah dia sama semua keluargaku.

Tapi yang namanya hubungan pasti ada masalah, bukan hubungan namanya kalo gak ada berantem-beranteman, egois, dan ingin menang sendiri. Itulah dia tapi karena cinta aku pun sering mengalah.

Setahun hubungan kami dia mengajak berpisah. Saya merasa dia tidak punya pendirian, dan mudah terpengaruh temannya yang katanya saya di bilang manfaatin dia, tapi sumpah demi Allah sediki pun tidak ada pikiran seperti itu di benak saya.

Kamipun berpisah, tentu saja saya tidak bisa terima keadaan ini karena jujur saya begitu mencintainya sampai detik ini pun. Dan suatu ketika, saya dipindah kerja ke Jakarta dan tidak lupa saya terus mengemis memohon cinta dari dia. Tapi dia tetap tidak mau.

Akhirnya dia mempunyai pacar baru, meski demikian dia mengaku masih cinta dan sayang sama saya tapi gak mau kalo harus seperti dulu. Mungkin karena faktor materi, diakan orang kaya.

Dan selama 1 tahun ini saya merasa penderitaan yang begitu hebat karena cinta ini, move on pun tidak bisa, bahkan banyak banget cewe yang lebih dari dia tapi tidak bisa membuat hati ini berpindah haluan.

Beberapa minggu yang lalu dia menikah, sakitnya berasa banget, tapi di balik sakit ini ada rasa yang sangat besar. Kebencian, sayang, cinta semua jadi satu tapi perasaan itu tidak lama. Dan sekarang yang tertinggal hanyalah dendam dan rasa sakit.

Baca juga:  Aku Disakiti Cinta

Allah maha adil, jadi bersiaplah menerima balasan dari sang pencipta.

***
Punya pengalaman hidup untuk dishare ke pembaca ceritacurhat.com yang lain? Tulis dan kirim cerita Anda di sini!

Loading...

2 Comments

  1. dija March 27, 2016
  2. Zhinta July 30, 2016

Leave a Reply