Meski aku mencintai kekasihku tapi takdir berkata lain. Dia menikah dengan wanita lain, dan aku pun menikah dengan pria lain. Tetapi meski belasan tahun sudah lewat, mantan ku masih kerap muncul dalam mimpiku.
Semula aku dan mantan ku sangat bahagia. Aku jatuh cinta padanya sejak pandangan pertama.
Aku pun heran kenapa aku begitu mencintainya, banyak lelaki yang menaruh hati nya pada ku tapi aku tidak menerima mereka.
Awal tahun 1998, aku sudah mengenalnya waktu itu dia masih SMA. Hubungan kami pun masih tergolong abg.
Seiring berjalannya waktu, dan juga tempat tinggal kami yang berbeda pulau, membuat kami jarang bertemu, tapi kami masih saling berhubungan.
Selang beberapa tahun yakni sekitar tahun 2001, kami kembali bertemu, dan di sini lah perjalanan cinta kami yang sesungguhnya, kebetulan kami bekerja di kota yang sama yaitu di kota Tarempa.
Banyak sebenarnya rintangan di dalam hubungan kami, tapi karena rasa cintaku yang begitu besar kepadanya membuat aku mampu bertahan.
Aku sangat mencintainya, beberapa bulan berlalu dan aku sangat bahagia bersamanya, banyak waktu kami habiskan bersama, suka dan duka terasa manis semua kurasakan.
Sampailah pada hari dimana dia memutuskan untuk kuliah di kota Tanjung Pinang, hati ku sangat sedih pada waktu itu, tapi aku tak dapat melarangnya.
Ku lepaskan dia dengan harapan dia sukses untuk masa depan kami nantinya, kesedihan ku tak dapat aku bendung lagi mana kala aku mengantarnya ke pelabuhan kapal, aku menangis di situ, seakan akan dia tak kembali lagi pada ku, ya dia benar telah pergi untuk kulah.
Aku berusaha untuk sabar menuggu dalam waktu lima tahun ke depan. Setiap libur semester dia pulang menemuiku.
Aku sangat bahagia, sampai pada tahun berikutnya dan di situ lah ku rasakan perubahannya pada ku.
Dia bahkan tak pernah menelponku lagi, aku berusaha menanyakan itu pada nya tapi dia berpikir aku lah yang telah berubah.
Aku sungguh jengkel dengan perubahannya, sampai di satu titik di mana aku tidak sabar lagi menghadapinya, aku menungunjungi orang tuanya.
Hari itu aku datangi rumah orang tuanya, aku ceritakan semua tentang hubungan kami selama ini pada ayahnya, akhir dari pengaduanku pada ayahnya, akhirnya diambillah keputusan oleh ayahnya.
Ayahnya menelpon dirinya untuk kembali ke kampung kami untuk membicarakan tentang lanjutan hubungan kami, akhirnya kapal Bukitraya pun merapat di pelabuhan.
Ya dia kembali, pada hari itu ayahnya menyuruhku ke rumah mereka, akhirnya kami pun bertemu, ya aku ingat pada hari itu hari minggu, kami duduk di meja makan, ayahnya mulai mengajukan pertanyaan kepadanya,, terlalu panjang cerita jika aku menulis semua cerita ini.
Singkatnya, Aku benar benar kecewa, seumur hidup mungkin itu lah hari di mana aku merasa sangat hina di mata manusia lain.
Ya dia yang begitu kucintai tega memfitnahku di depan orang tuanya, air mata ku berderai di meja makan itu.
Ya Allah aku tidak sedih jika dia tidak mencintaiku, tapi yang membuat hatiku bagai dihujam belati tajam adalah kata-kata yang keluar dari mulutnya.
Bagaimana tidak, dia berkata bahwa aku telah berselingkuh dengan orang lain bahkan dia dengan keji menuduhku telah berhubungan badan dengan lelaki itu.
Aku tak percaya demi menutupi kesalahan dirinya, dia tega berkata begitu di depan orang tuanya. Baiklah, aku akhiri percakapan itu.
Aku minta maaf kepadanya dan orang tuanya kalau aku ada salah selama ini. Perlahan aku langkahkan kaki ku keluar dari pintu rumahnya, tapi aku tak lupa berserah kepada Allah, aku ikhlas kan apa yang terjadi pada hidupku.
Sejak saat itu aku benar-benar menjadi tidak karuan, aku sakit hingga badanku benar-benar kurus kering,, tapi dengan berjalannya waktu aku berusaha bangkit dari keterpurukan.
Beberapa tahun berlalu kami tak pernah berjumpa lagi. Aku pun sudah mulai melupakan peristiwa itu, sampai pada suatu hari aku dengar kabar bahwa dia menikah, aku pun sebenarnya sudah mau menikah juga, aku temukan lelaki yang baik, yang mencintaiku dengan tulus.
Akhirnya aku menikah pada tahun 2007, dan entah kebetulan atau tidak pada hari aku menikah, dia datang mencariku di tempat kerjaku, aku tau dari temanku yang mengatakan kepadaku.
Beberapa bulan sesudah aku menikah, aku dengar kabar kalau istrinya meninggal dalam keadaan hamil di kampung istrinya, di mana tempatnya aku kurang tau juga.
Tapi pada saat istrinya meninggal dia bahkan tidak di samping istrinya, pada saat aku mendengar berita itu, jujur saja aku bingung dengan perasaanku, sedih, prihatin atau bahagia, entahlah aku juga bingung.
Sejak saat itu ada beberapa kali kami bertemu tapi kami tidak saling menyapa, aku pun hidup bahagia bersama suamiku.
Tapi yang membuat aku tak habis pikir, kenapa mantanku ini selalu datang dalam mimpiku, padahal aku sudah melupakannya.
Setiap ada momen tentang dirinya, selalu dia datang dalam mimpiku. Awalnya aku tidak terlalu peduli, seperti waktu dia menikah, dia datang dalam mimpiku begitu bahagia, lalu istrinya meninggal dia datang dalam mimpiku begitu sedihnya, begitu seterusnya.
Hingga aku pun heran sendiri, padahal hubungan kami sudah belasan tahun berlalu, aku pun minta pendapatnya sama pembaca sekalian kenapa mantan datang terus dalam mimpi ku.
Apa yang salah dengan dia, atau ada kah yang salah pada ku. Aku ingin bahagia tanpa di bayang-bayangin sama mantan.
Punya pengalaman hidup untuk dishare ke pembaca ceritacurhat.com yang lain? Tulis dan kirim cerita Anda di sini!
bisa jadi itu bukanlah mimpi dalam arti yang sebenarnya. ada dua kemungkinan:
1. perasaan mba dulu padanya sangat dalam sehingga meskipun sdh Lama berpisah mba masih memiliki ikatan batin dengannya. suami-istri, ibu-anak, atau sesama saudara biasa memiliki ikatan batin seperti ini. jika mba ingin memutuskan ikatan itu, Saran saya perkuat ikatan batin mba dengan suami mba sekarang lebih daripada dgn mantan mba itu. semoga ikatan batin yg baru bisa memutus ikatan batin yg Lama. biarkan waktu yg membantu mba melakukannya.
2. bisa jadi itu adalah jin yang ingin mengganggu hubungan mba dengan suami mba yg sekarang. dalam Islam, ada jin yg memang ditugaskan untuk ini. Saran saya, lebih mendekatkan diri kepada Allah. Minta kepadaNya, mohon perlindungan kepadaNya. mba bisa merutinkan dzikir pagi-petang untuk melindungi diri mba.
PS: saya pernah mengalami hal yg mirip seperti yg mba alami. saya dipermalukan, dihina, difitnah dan sangat direndahkan sebagai perempuan oleh orang yang menjanjikan pernikahan pd saya. saya sungguh tidak terima. 6 bln pertama adalah waktu yg paling berat. saya sering bermimpi tentang dia dan keluarganya, selalu menangis jika mengingat perbuatannya beserta keluarganya. yang saya lakukan adalah semakin mendekatkan diri kepada Allah, memperbanyak do’a, memperbanyak sholat sunnah, memperlama tadarrus, dan tentu saja merutinkan dzikir pagi-petang. setelah satu tahun lebih frekuensi mimpi itu semakin berkurang. sekarang setelah lebih dari dua tahun, alhamdulillah, saya tidak pernah lg bermimpi tentang itu.