Mohon maaf sebelumnya, silahkan saja bila pembaca ingin menghinaku, memang saya sudah merasa diri ini sudah tak pantas lagi disebut istri yang yang baik.
Kisah ini berawal dari pertemuanku dengan seorang pria sebut saja namanya Yd umur 28 tahun dan aku adalah HN seorang istri dengan anak 2 dan saat ini berumur 34 tahun.
Berawal saya pergi ke Jakarta untuk acara hajatan keluarga di daerah Kapuk di bulan Juli tahun 2017. Dari Jogja menggunakan mobil pribadi dengan penumpangnya saya, suami, ke 2 anak saya dan juga ke 2 orang tua saya.
Waktu itu dari Jogja hari jumat sore dan sampai di Jakarta sabtu pagi. Karena acara hajatannya hari Minggu dengan rencana Minggu sore langsung pulang ke Jogja karena senin suami kerja dan anak pertama saya sekolah dan anak kedua baru umur 4 tahun.
Setelah hajatan selesai kami sekeluarga berpamitan pulang ke Jogja tapi saat itu budhe saya minta agar saya tinggal sehari lagi untuk membantu pasca hajatan. Setelah berembug dengan suami dan kedua orang tua say, ssaya diijinkan dan dua anak saya ikut pulang.
Singkat cerita sampai hari selasa saya berada disana maka selasa sore saya pulang ke Jogja dengan menggunkan bis malam tujuan Jogja. Saya diantar sepupu saya ke terminal Pulo Gebang.
Berawal dari sini pukul 14.30 sis saya naiki mulai berangkat dengan posisi duduk saya di deretan no 2 paling belakang waktu itu sendiri. Di daerah Bekasi, bus berhenti untuk menaikkan penumpang dan kebetulan satu bangku dengan saya seorang lelaki berumur 28 Tahun.
Awalnya sih tidak ada percakapan tapi dia mulai membuka percakapan dengan memperkenalkan dia, namanya YD asal dari Jogja bekerja di pabrik di daerah Bekasi.
Saya juga memperkenalkan diri saya sama YD. Ketika bis berhenti di RM makan daerah Tol Cipali kita berdua makan satu meja dan bercerita kesana kemari menceritakan daerahnya masing-masing dan keluarga.
Selesai makan bis kembali jalan, tidak tahu jam berapa di tengah perjalanan dia menyentuh tanganku dan dia mencoba memelukku, saya juga tidak mengerti kenapa saya diam saja karena waktu itu saya berpikiran masa iya dia mau berbuat tidak senonoh dengan seorang ibu bersuami dengan 2 anak.
Tapi YD melakukan itu tangan kanannya memegang pa**** dan tangan yang kirinya memegang tangan kiriku untuk dituntun memegang kemaluannya.
Saya kaget tapi jujur saya sedikit menikmatinya mungkin faktor AC yang dingin. Kami pun berbuat yang terlarang dalam bis malam itu.
Sampai saya mencapai kenikmatan dan YD juga mencapai kenikmatan, bahkan sepanjang malam kita hampir tidak tidur sampai Jogja dan saya juga tidak terhitung mencapai klimaksnya juga berkali kali sedangkan YD mencampai klimaknya sampai 4 kali.
Sampai terminal Giwangan pukul 03.30 kita bertukar Nomor HP. Kita berpisah di Terminal Giwangan dan Suami saya sudah setia menunggu kedatanganku.
Selama dirumah saya mengalami kebingungan antara rasa menghianati suami dan rasa menikmati kejadian itu. Setelah dua hari tidak ada kontak dengan YD ternyata YD telpon kalo hari Sabtu akan kembali ke Bekasi dan meminta untuk bertemu kembali.
Saat itulah perasaan saya mulai bingung lagi antara mau dan tidak. Dan akhirnya Sabtu pagi saya janjian dengan dia di terminal Giwangan. Saya menggunkan motor dan membawa 2 helm karena mengikuti isyaratnya YD.
Baca juga:
Jam 8 saya ke Giwangan langsung disambut YD. Jadwal YD naik Bis jam 16.00 memang sengaja mengambil jadwal bis paling sore. Kita berdua langsung pergi waktu itu saya hanya membonceng gak tau mau dibawa kemana.
Ternyata saya dibawa ke kost temannya di daerah Keparakan. Kayaknya sudah janjian dengan temannya karena begitu kami datang temannya langsung pergi, katanya sampai malam dan mempersilahkan kami istirahat di kamar kostnya.
Dan hari itu sabtu dari jam 8 sampai jam 15.00 kita berdua hanya di dalam kamar kos temannya. Dan kita telah melakukan perbuatan yang terlarang.
Dan saya sebagai wanita juga menikmati itu semua karena baru saat itu saya berhubungan badan hingga berkali kali dalam satu hari dan YD juga tidak henti hentinya untuk merangsang saya, berbeda saat dengan suami yang hanya mampu beberapa menit dan sudah tidak berlanjut lagi.
Sebagai seorang Istri saya mengakui saya salah dan dosa, tetapi sebagai mahluk hidup saya membutuhkan ini semua. Sampai saat ini saya belum bertemu lagi dengan YD, ya memang YD bekerja di Bekasi.
Maafkan aku suamiku…. harus bagaimana lagi kalau sudah seperti ini.
Punya pengalaman hidup untuk dishare ke pembaca ceritacurhat.com yang lain? Tulis dan kirim cerita Anda di sini!
apa ini nyata mbak? didalam bis? bukannya banyak orang mbak harusnyakan goyang?
Ada bbrp bagian cerita yg tidak masuk akal. Hari Sabtu suaminya kan libur. Mba bisa 7 jam di luar rumah tanpa ketahuan sama suami?