Sesuai judul cerita, saya dan suami sudah menikah 5 tahun dan belum dikaruniai anak. Suami saya adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Meski demikian perbedaan umur kami 6 tahun, dia lebih tua dari saya.

Risiko menikahi suami manja
Suami saya, orang yang romantis, baik, dan pengertian. Tetapi kadang saya menganggap sikapnya itu berlebihan.
Suami saya merasa tidak sanggup untuk memiliki anak, katanya dan juga dari penilaian saya, karena dia takut ada “saingan” dalam hidupnya.
Saya maklum, setidaknya saat itu, tapi sekarang kami telah menikah 5 tahun, saya rasa keinginannya untuk tidak memiliki anak tidaklah wajar.
Semakin disabari, semakin tidak ada perubahan. Kalau ada satu masalah yang harus segera diputuskann, dia selalu melemparkan ke saya.
Dengan lemah lembut dia akan berkata, “terserah kamu saja, atur saja, apa saja, boleh saja, iya cinta.”
Awalnya saya mengira, mungkin karena ini hanya persoalan kecil, tetapi lama kelamaan, persoalan kecil saja tidak bisa dia tuntaskan, bagaimana dengan persoalan rumit?
Baca juga:
Hari libur saja, saya suruh dia main untuk bergaul dengan teman-teman kantornya, dia tidak mau, dengan alasan lebih memilih ingin dekat-dekat sama aku saja.
Kalau kemana-mana maunya aku temanin. Bahkan sampai nyetir mobil, motor pun saya, karena dia tidak bisa. Oh Tuhan. Pantasan saja dia dengan baiknya membelikan saya mobil atas nama saya. Rupanya ada udang dibalik nasi. Hahaa..
Suami Sulit Diandalkan
Ya Allah,, Saya tidak habis pikir, mau sampai kapan dia seperti ini. Usianya sudah mencapai 35 tahun (tahun 2016). Sudah gak lucu untuk manja-manjaan ibaratnya.
Walaupun dia berpendidikan tinggi dan pekerja keras tetapi kalau ada masalah di kantor atau ingin pindah kerja, tanya solusinya sama saya lagi.
Ini jelas beda dengan sharing antara suami istri, saya itu seperti ibu baginya. Saya sempat ingin pergi dari kehidupan dia, karena sepertinya saya hanya menghambat kedewasaannya.
Saya akan pergi selama dia bisa jadi lebih baik, tetapi tidak ada jaminan dia bakal membaik, saya malah merasa khawatir kalau dia kenal dengan wanita lain, yang ada dia akan dimanfaatkan.
Saya takut dan merasa bersalah, gagal dengan usaha dan pengorbanan saya selama ini.
Tetapi bagaimana pun saya butuh seseorang yang dapat saya andalkan yang bisa jadi panutan saya dan anak saya kelak.
Punya pengalaman hidup untuk dishare ke pembaca ceritacurhat.com yang lain? Tulis dan kirim cerita Anda di sini!



OH…kasihan sekali saya sama ibu. saya bisa bantu dengan therapy phisikolog kepada suami ibu, silahkan Hub, E-Mail
.mudah2an terbantu
Sabar y mbk. Sabar emg pahit tpi buahnya manis. Jangan bercerai mbk. Psti nanti ada jln kluarnya.
apakah mb kerja kantor juga?
bagaimana dg sikap keluargany kpd suami mb?
coba ganti sikap yg mnjd ibu mendidik anaknya manja mnjd mandiri. krn suami mb sptnya menadpatkn sikap yg kelewat manja dr klrganya jd ketergantungan sm org lain.