Kisah cintaku mentok di perjodohan orang tua. Oleh orang tua, aku dijodohkan dengan seorang pria yang tidak kukenali. Memang sih, dari segi materi, semua kebutuhanku tercukupi. Tapi aku sama sekali tidak bahagia karena keluarga suami selalu “mengadili” ku.

Aku Jadi Terdakwa di Keluarga Suami
Teman-teman bilang aku cantik, wajahku ayu dan manis, bentuk tubuhku juga bagus membuat banyak mata lelaki menatapku jika aku sedang jalan bareng teman-teman.
Pembaca, usiaku baru menginjak 20 tahun dan aku baru saja selesai kuliah D3 di sebuah kampus di kota Palu, Sulawesi.
Selesai kuliah orag tua menjodohkanku dengan seorang pria yang jauh lebih tua dariku. Dia seorang kepala seksi di sebuah cabang perusahaan di Kendari.
Terus terang aku tidak mengenalnya, aku bertemu hanya satu kali dan sebulan kemudian aku langsung menikah. Semula aku menolak lamarannya tapi karena nasehat orang tua akhirnya aku menerimanya juga.
Aku menikah tahun 2000, kemudian oleh suami aku diboyong ke Makassar ke rumah orang tuanya. Kisahku sebagai istri dan ibu rumah tangga yang penuh derita dimulai di rumah ini.
Suamiku, Ramli (samaran) adalah asli Makassar. Dia bolak balik Makassar-Palu karena urusan kantor. Jika dia sedang di luar kota aku tinggal di rumah orang tuanya.
Meskipun usia kami berbeda 10 tahun sifat Ramli sangat kekanak-kanakan menurutku. Ini kuketahui setelah satu bulan tinggal bersama keluarganya. Mungkin karena dia anak bungsu dan jarang berpisah dari orang tuanya.
Yang membuatku jengkel adalah Ramli tidak keberatan jika orang tuanya ikut-ikutan dalam urusan rumah tangga kami. Masalahnya adalah aku yang selalu di persalahkan jika ada masalah dengan Ramli, tanpa tahu permasalahannya.
Jika sudah begini aku hanya bisa diam. Dalam banyak hal, aku selalu menjadi “terdakwa” dalam “persidangan” keluarga Ramli.
Aku berontak, kalau aku ini istrinya seharusnya Ramli membelaku, bukannya hanya diam melihat aku dibentak dan dipersalahkan oleh mertuaku, bahkan dalam urusan yang mereka sendiri tidak paham.
Aku pikir Ramli sangat tidak dewasa, masalah sekecil apapun selalu saja dilaporkannya ke orang tuanya, membuatku serba salah dalam bertindak, takut salah, takut bentrok, ah aku betul-betul mu4k dengan keluarga ini. Perasaanku ini mungkin juga karena aku tidak mencintai Ramli.
Pernah satu waktu aku memarahi anakku yang menangis terus, Ramli datang dan meraih anak kami. Kupikir dia akan memarahi anaknya juga ternyata tidak, dia justru memarahiku. Dia bilang aku tidak tahu mendidik anak, yang parah dia malah melapor ke orang tuanya.
Jadilah aku diomeli satu minggu gara-gara peristiwa itu. Mulutku diam tapi dadaku bergemuruh karena menahan marah. Rasanya ingin pulang ke rumah orang tua.
Punya pengalaman hidup untuk dishare ke pembaca ceritacurhat.com yang lain? Tulis dan kirim cerita Anda di sini!
susah ya sista…jadi suami yang anak mama…lebih baik kerumah ortu aja…sakitt rasanya aku bantu doa biar Allah cari jalan yang terbaik
Wah….. Keluarganya ko ga menasehati anaknya sih… mba sama aj menikah sama anak2…
hai sebut aja nama ku unie,aku sudah berkeluarga hampir 4 tahun.dan keluarga keliantan baik baik aja. aku ikut suami ku di gresik. banyak sekali perbedaan pendapat antara aku dan suami ku,, dan kami juga gak sependapat pikiran kami. aku ingin sekali hidup mandiri. aku ingin pisah dari mertua ku, aku udah gak cocok lagi tinggal dengan keluarga suami ku. sudah banyak banget anggota keluarganya. aku udah berbagai macam cara bagaimana caranya aku pisah dengan keluarga suami ku tapi gak bisa. bagai mana caranya aku harus pindah dari rumah keluarga suami ku..
hai unie,masalah kamu sama dengan apa yang aq alami.susah juga tinggal di rumah mertua yang sukanya ikut campur masalah rumah tangga qt,pun dengan suami yang manja,apa2 orang tua,seakan2 qt ga ada,ga dianggap.yang sabar ya unie,aq juga berusaha sabar&berusaha agar bisa secepatnya keluar dari keluarganya itu.
wah,,cerita tentang para suami yang anak mama n tinggal dirumah mertua ini membuatku ketar ketir juga,,,aku sekarang sedang menjalin kasih dengan seorang lelaki yang bisa dibilang anak mama BANGET…mb-mb,,bole minta saran??kirim k sinyo_wa** @ yahoo.com ya,,trims,, (edit oleh admin, jangan masukka email di kolom komentar)
wah lucu jga suami mbak tu
ehehehheehe
bner bgt tu mbak
akibat anak semata wayang
jdi dy adalah emas 24 karat
ga ad cacad’a tu orang(mnurut ortu’a)
jdi skrg udah cerai atw ttap gni tnpa ada kepastian ???
sama ma saya…cuman bedanya saya di jadikan boneka yg bisa diserang mell bathin…lbh baik dilukai lwt dhohir
ya” baek ya diselesaikan dgN cara hukuM,.
biar gak ngantung2,.
mbak kalo udah nikah mending pisah dari orang tua cari rumah sendiri ajah…
sama dong mba, suamiku malah lebih parah..ortunya nyuruh tiap sore kudu absen mampir kerumahnya sebelum pulang…kalo lg berantem mesti ngadu ke ortunya…ujung2nya aku yg d marahin..pdhl jelas2 anaknya yang salah….
Keputusan mbak itu adalah keputusan yang tepat dan lebih tepat lagi kalau mbak tetap tinggal dirumah orang tua mbak dan biarkan suami mbak datang untuk menyelesaikan masalah keluarga mbak, ini adalah saat yang tepat untuk mengambil ketegasan bahwa mbak mau diboyong kerumah suami mbak dengan catatan dalam urusan keluarga mbak hanya mbak dan suami mbak yang bisa menyelesaikan dan jika masalahnya terlalu patal dan memang harus melibatkan pihak ketiga maka orang tua suami mbak berhak masuk ketengah – tengah keluarga mbak untuk menengahi tapi bukan untuk memihak suami mbak, karena pernikahan hanya terjadi dengan dua mahkluk Tuhan yaitu mbak dan suami mbak, jika setelah dijemput dan diboyong ke rumah orang tua suami mbak, mbak terima saja dulu dengan catatan orang tua jangan ikut campur lagi dalam urusan keluarga mbak, jika hal itu masih terjadi mbak harus mengambil tindakan yang lebih tegas pulang kerumah orang tua mbak dan jangan mau di jemput apapun alasannya.
wanita terlhr bkn untk dsiksa.wanita memliki klbihan yang sngat mulia,wanita yg trsiksa dalm kluarg suamix berushalh kluar,jgn biarkn drimu dbunuh secara pelan-pelan.sayangi dirimu sebagaimna ALLAH telah mncipatakn qt dgn bgtu smpurna.jgn brdiam menerima siksaan batin.yakin Allah ada dsetiap lngkah qt.berani melwn suami bkn berati qt melawan kehedaknya,tetapi mencari kbnaran.toh suami yang baik gak mgkin dilawan,justru hormati.jaga nama baiknya.
hampir sama dgn aku dunk,bedany suamiku lebih bela aku n anak kami. Padahal uda gak serumh tapi mertua n ipar2 ku nyinyir banget,akhirnya kami pilih ngindar aja…. Mpe sekarng kami perang dingin ma keluarga suami…. Mbak yang sabar aja, kalo bisa selesain aja masalahnya di pengadian kalo rujuk ajak suami mbak pndah dr rmh Ortunya…. Wasalam
Aku bngung dgn sikap istriq yg setiap hari menilai aku semua dgn uang nda tw knp pdhl setiap ada pnghsiln yg kudpt z tdk prnh menyembunyikn pling z ambil utk pmbli rkok aja dan itupun z minta dr dia,,, klw z sdh diksih uang utk beli rkok,, blum 5 menit sdh minta belikan inilah,,, itulah seakan z mesin pnctak uang yg setiap detikx mampu mencetak dgn nominal bsar… Sering kuperingti dan kujlskn dgn berbgai mcm cra tp sprtix itu angin yg brlalu.. Bosn jg dgn hdup sprti ini…
harusnya klau menikah,yg ada dlm RT hanya suami,istri,anak!!!karna sedebat2nya suami istri bila tdk ada yg ikut campur damai!!!!!!harusnya klau mertua ikut dg kita/kita ikut dg mertua,mertua SADAR DAN SESADARNYA bahwa RT adalah privasi anaknya&tugasnya sudah selesai.KLAU MERTUA,KAYAK GITU UH GERAM JUGA.mendingan jd mertua:ngasih rumah mobil tanah u/kebahagiaan anak menantunya.BUKAN NGASIH BARA API.tp uda seneng kok,menantu dikasih privasi aja.ngak perlu harta
Saya sejak satu tahun menikah sudah sama2 memutuskan untuk tidak tinggal dirumah bersama mertua ataupun orang tua saya. tapi kalau suami marah, justru dia yang selalu pulang kerumah orang tuanya. belum lg semua konsep membesarkan anak ataupun tugas dan kewajiban yg biasanya kita kerjakan bersama otomatis juga dia tinggalkan. belum lagi anak selalu ikut serta di boyong kerumah orang tuanya. kalau dilarang, marah dan banting barang meski didepan anak, saya mengalah membiarkan saja demi mengurangi anak melihat hal tsb. Kalau diajak menyelesaikan masalah dengan berbicara berdua sm sekali tdk pernah mau, selalu bilang pikir aja sendiri masalahnya.