Tanpa sengaja saya menemukan website ceritacurhat.com ini, dan berpikir mungkin inilah tempat dimana saya bisa mencurahkan segala isi hati saya selain kepadamu ya Rabb.. semoga saya diberikan jalan keluar dari penatnya pikiran dan hati ini.

Karma menyakiti mantan suami
Nama saya Nisa. Tahun 2009 yang lalu saya menikah, namun karena urusan studi, dan atas ijin suami.. sesaat setelah pernikahan, saya pergi ke negeri orang untuk menyelesaikan studi sehingga kami sama sekali belum pernah melakukan hubungan suami istri.
Saat itu kami masih sama-sama mengejar karir, beberapa tahun tidak pernah bertemu, hanya saling tatap melalui skype. Cinta terpelihara karena terbiasa.. tapi diantara kami tidak ada kebiasaan untuk saling menghubungi, sehingga entah kenapa saya tidak lagi memiliki perasaan spesial kepada suami saya saat itu.
Tahun 2012 adalah tahun kepulangan saya kembali ke Indonesia. Namun melihat suami, seperti melihat sosok asing.. sama sekali tidak ada perasaan apa pun kepadanya, kecuali rasa penyesalan kenapa menikah dengan lelaki tersebut.
Baca juga:
Bercerai dengan Mantan Suami
Saat itu kami langsung tinggal serumah.. namun, saat-saat menanti malam pertama yang tertunda, saya justru merasa takut padahal malam itu sudah kutunggu 30 tahun usiaku. “Saya tidak bisa memberikan keperawananku kepadamu,” batinku selalu berkata begitu.
Air mata selalu mengalir saat suamiku meminta melakukannya, dan pada akhirnya saya berterus terang pada suami bahwa dalam hati ini sudah hilang perasaan cinta kasih kepadanya. Saat itu dia marah, kecewa pada saya hingga meninggalkan saya dalam kesendirian tanpa kabar berita (tidak sms/telp) selama dua bulan lamanya.
Walau saya bingung dimana dia berada, tapi di dalam hati saya merasa lega karena kejujuran adalah segalanya. Dan dua bulan tersebut pun saya siapkan untuk ajukan perceraian.
Dua bulan kemudian, datanglah suami saya meminta maaf karena sudah meninggalkanku tanpa kabar. Tapi saya tidak mau menambah duka untuk dia. Suamiku layak bahagia dengan siapapun wanita selain saya yang tidak mampu membuatnya bahagia. Dan sejak saat itupun, saat diikrarkan talak, kami tidak pernah bertemu.. walau mantanku sering mengirimkan sms perhatian tapi tidak pernah kubalas.
Menikah Lagi
Setelah beberapa bulan proses perceraian formal, saya bertemu dengan seorang pria. Dia tidak seganteng mantan suamiku.. dia tidak seputih mantan suamiku.. dan dia tidak semuda mantan suamiku. Dia seorang duda beranak satu. Duda yang menurut akta perceraiannya bercerai karena mantan istrinya selingkuh.
Ya.. lelaki ini memang tidak spesial. Sama sekali tidak istimewa. Yang membuatku terpesona hanyalah karena dia berasal dari lingkungan agamis. Tiga kali pertemuan dan dia langsung melamarku. Dan singkat kata, menikahlah saya dengannya.
Ini adalah pernikahan kedua bagi saya dan bagi suamiku sekarang. Mudah-mudahan menjadi pernikahan terakhir bagi kami. Namun.. yang menjadi permasalahan adalah mantan istrinya suamiku.
Dia selalu merongrong suamiku secara ekonomi dengan alasan untuk anak yang memang masih tinggal dengan ibunya karena masih dibawah umur. Padahal setiap bulan, suami saya sudah kirim banyak.. untuk uang makan, biaya sekolah dan biaya les.
Terkadang kejengkelan saya dengan mantannya membuat kami jadi beradu mulut. Bahkan suami tanpa sadarnya sering menggunakan kata-kata yang menyakitkan. Dan yang membuat situasi semakin parah, suami saya senang membuat panas mantannya dengan memamerkan apa yang dia punya sekarang yang notabene adalah kepunyaan saya.
Mungkin Ini Karma
Saya memang memiliki penghasilan yang lebih banyak dari suami. Bersama-sama, kami berkecukupan secara ekonomi. Punya 2 mobil dan 3 rumah diawal tahun pernikahan. Tapi tidak pernah saya permasalahkan selama dia menghargai saya dan tetap bertanggung jawab.
Tapi, suamiku.. yang saya pikir lebih mengerti ilmu agama.. ternyata tidak sesempurna yang saya bayangkan. Setiap hari saya harus menahan diri, bersabar dan menerima untuk selalu kalah dengan apa yang dia berikan untuk mantan istrinya.
Lagi-lagi alasannya karena saya sudah mapan secara ekonomi. Padahal seorang istri, semapan apa pun dia, akan selalu merasa bahagia jika menerima nafkah dari suaminya. Sedikit, tapi itu tanda sayang. Pernah satu waktu saya sempat bilang mau keluar kerja, tapi dia bilang jangan. Jadi saya harus bagaimana?
Saat-saat tahun pertama pernikahan yang seharusnya penuh cinta kasih, sekarang harus kulalui dengan penuh kesabaran.. ya sampai nanti saya memiliki anak. Saya ingin tahu.. mampukah suamiku berlaku sama kepada anak dari mantannya dan anak dariku.
Mohon bimbingan dan doanya dari semuanya, para pembaca yang telah meluangkan waktu membaca kisahku ini. Kuingin yang terbaik untuk keluarga kecilku ini. Terkadang pikiran sering melayang kembali ke masa lalu, dan bagaimana saya telah menyakiti mantan suami saya dulu dengan kata-kata menyakitkan.. mungkin inilah karmanya.
Oleh karenanya saya sempat sms mantan suami saya untuk meminta maaf dan mendoakan dia untuk bahagia, tapi tidak dibalas. Saya mengambil hikmah dari kejadian ini, ternyata bahagia itu perlu perjuangan. Ya.. perjuangan.. kesabaran dan keikhlasan sering tidak sejalan.
Punya pengalaman hidup untuk dishare ke pembaca ceritacurhat.com yang lain? Tulis dan kirim cerita Anda di sini!



Mbak nisa yang baik dan sabar, kebahagian itu adalah bersyukur dengan apa yang kita miliki, dan semua orang yang punya kelebihan pasti punya kekurangan dan begitu pula sebaliknya, lapang sempitnya hati dan bahagianya seseorang itu ada di hati yang selalu bersyukur dari apa yang ada,, itu,,,,
Mba Nisa………… Dunia itu kejam……… dunia itu baik……… dunia itu indah…… dunia itu bla..bla..bla…… tergantung orang memandang sudut dunia, pertama, anda didunia ini mencari apa ?……. kemewahan: sudah anda dapatkan, Cinta : sudah anda buang jauh-jauh (mantan suami)…… Ridho Illahi, anda memilih lelaki yang tidak selayaknya anda imami karena jelas bila dia mengerti tentang agama, maka sedikit banyak, pasti dia memberikan nafkah kepada anda, lalu kalau dia tau tentang agama maka dia tau yang wajib mencari nafkah itu adalah suami bukan istri lalu mengapa dia melarang anda saat anda menyatakan anda ingin keluar kerja……?
Saran saya, kembalikan suami anda kepada istri pertamanya……… mungkin andalah penyebab kehancuran mereka, anda telah dimanfaatkan oleh suami anda dalam usaha dia untuk menafkahi istri pertamanya melalui anda……………
Bila ingin tau seberapa besar dan kebenaran cinta suami anda, anda harus bersandiwara atas jalan hidup (dan belum tentu anda sanggup untuk melakoni sandiwara itu……………………………… karena pada dasarnya anda takut pada diri anda sendiri……………..
Bila kurang jelas, silahkan ke Email saya…cahyadi.anton75@gmail.com
Tidak jelas,apakah saat mbak menikah tanpa cinta? apa cinta dng suami pertama luruh semuanya dalam waktu pendek?
Lantas menikahi duda yg katanya tahu agama lebih baik,menyatakan seperti itu ada 2 perkara:
1.mbak sendiri kosong agamanya,sehingga saat melihat sesuatu yg nampaknya agamis
dinilai sebagai baik agamanya.
2.kalau mbak sendiri baik agamanya,mbak bisa mengukur dirinya dng kehidupan beragama yang mbak lakukan sendiri.
Mbak yg paling tahu tentunya.
Yang terjadi adalah mbak sudah kufur pada suami pertama,artinya juga mengkufuri nikmatNya,mbak tdk bersedia digauli padahal sbg istri resmi,ada laknat malaikat saat itu,juga seterusnya setiap penolakan mbak untuk digauli.
Waktu suami memisahkan diri,itu sesungguhya masa perenungan masing2,mengembalikan memori cinta kasih yg pernah ada,tapi saat dia kembali malah disodori kalimat cerai,krn mbak yg minta juga,ada apa sebenarnya? krn mbak punya income lebih besar dari suami pertama? Toh tdk harus menjadi perceraian,ada masanya pasang surut kehidupan pasangan masing2,termasuk peruntungan materi.
Sekarang nikmati saja buah dari kufur pada suami pertama,kufur nikmatNya dengan penebusan dosa,Allah beri mbak suami dng kasus spt sekarang,jalani saja dng ikhlas.
Ingat Rasulullah pernah menyatakan:”jika ada satu mahluq bersujud atas mahluq lainnya itu hanya berlaku untuk seorang istri yg sujud dikaki suaminya”
Kalau mbak meminta maaf pada mantan suami dan ditolaknya,itu tanda gugurnya semua amal ibadah mbak,berat lho mbak,ampunanNya pada mbak dipastikan juga terhalang oleh urusan hablunminannas (urusan org dengan org di dunia) yang tdk selesai,ampunan mantan suami pada mbak,mantan suami berhak tidak redho dunia akherat dng yg mbak lakukan padanya,meskipun ia tetap melepaskan mbak akhirnya,pahamilah sakit hatinya.
Akhirnya kembali pada pembenaran atas yang dilihat Rasulullah saat Isro’:”neraka dipenuhi mahluq perempuan,utamanya mereka yg kufur pada suaminya”…sadarkah mbak telah ikut sbg pengantri barisan itu? Naudzubillahmindzalik,ini krn kosong agama. Apakah harta,penghasilan yang mbak banggakan akan menolong mbak nantinya? Tidak sekali-kali,yakinlah.
wanita durhaka,,,
wanita durhaka,,,
wanita durhaka,
tahukah anda sewaktu suami pertama anda meminta hubungan suami istri anda menolak nya??? tahukah anda pada waktu itu anda dilaknat oleh ribuan malaikat,,,,?????
jadi anda adalah wanita laknat,anda wanita laknat,anda wanita laknat,,,,,,
Aamiiin,,,,
ada baiknya anda mencoba komunikasi lg ma mantan suami ibu…..sepertinya ibu masih ada sedikitnya rasa cinta padanya…apa salahnya toh…mudah2an sesuai harapan
Paling mudah hidup wajib reda dan bersyukur. Amal makruf nahi mungkar. lnsya-Allah selamat.
kufur adalah perbuatan yg di laknat allah…..dan sekarang terima dengan iklas sebagai penebus dosa terhadap suami yang pertama……kasihan keperawanan anda di kasihkan kepada duda
sangat disayangkan anda meninggalkan suami pertama anda yg benar benar tulus mencintai anda,bahkan ketika ditinggal ke luar negri pun mantan suami anda tetap setia menunggu anda membuktika bahwa mantan anda adalah laki laki yg baik,setia dan saya rasa mampu jadi ayah yg baik.sekarang anda hanya dimanfaatkan oleh suami anda yg sekarang yg hanya menginginkan harta anda.saran saya kembalikan saja suami anda kepada istri pertamanya karena tampaknya dia masih ada perasaan dgn istri pertamanya.walaupun anda cari laki laki lain belum tentu anda menemukan laki laki sebaik mantan anda yg tetap setia walau ditinggal 3 tahun ke luar negri tanpa mengeluh.penyesalan selalu datang belakangan
saya adl pria yang juga digugat oleh istri. sy sudah mengikhlaskannya, meski skrg kami berpisah dan mantn istri tiap hari masih sms sy. sy berusaha menanti mntan istri sampai dia siap kembali dgn sy. sy digugat bukan krn selingkuh, tp memang istri bilang sudah tdk cinta. tp sy rasa sy akan tetap menantinya sampai Allah tetapkan jodoh lain buat sy.
sy rasa apa yg mbak lalukan di masa lalu biarlah berlalu. apa yg ada sekarang dijalani dengan baik dan penuh syukur. tiap org pasti punya kekurangan. saling menerima dan terus memberikan nasehat semoga org yg dimaksud berubah jd lebih baik.
jangan sampai masa yg anda jalanin saat ini menjadi masa lalu yg disesali kemudian. melangkah pasti, dengan keyakinan penuh.
Bagiku mantan istri adalah musuh hidup yang terberat ..
Nikmati aja karma.khan itu yg km cri.ibrat orang penyakit d buat sendiri.itu msih d dunia tngal nunggu d akherat klak mlah lebih dr itu.y di nikmati aja lah