Semenjak Ayah bercerai dengan Ibu, hidupku jadi sengsara. Entah mengapa alam semesta sepertinya kompak memperlakukanku tidak adil, dari Ibu tiri yang kerap menyiksaku sampai Oom sendiri yang hampir memperkosaku. Kisah ini adalah cerita curahan hati yang kupendam selama ini namun enggan kuceritakan.
Nama saya April umur saya 19 tahun, saya ingin bercerita tentang kehidupan saya yang selama ini tidak pernah saya ceritakan ke orang lain, termasuk kepada orang tua saya.
Saya adalah anak dari istri ke 2 ayah, saat umur 6 bulan ayah dan ibuku pisah. Saya ikut dengan ayah dan sejak saat itu penderitaanku di mulai. Saya tinggal dengan ibu tiri, dan seperti cerita-cerita tentang ibu tiri lainnya, saya sering di aniaya kalau ayah pergi kerja.
Saya di pukul sampai lebam, badan saya diolesin getah daun talas yang gatal, air susu saya di campur dengan cabai. Sering banget saya mendapat perlakuan seperti itu sampai akhirnya ayah saya melihat sendiri perlakukan ibu tiri saya.
Ayah marah dan mau menceraikan ibu tiri saya, tapi karena bujukan paman akhirnya ayah menggambil keputusan saya di titipkan ke paman dan ayah pergi ke kampung ibu. Saya kira sejak hari itu penderitaan saya akan berakhir, tenyata tidak.
Baca juga cerita menarik lainnya:
Saya seperti kata pepatah lepas dari mulut harimau masuk mulut buaya. Tinggal di rumah paman saya di perlakukan seperti pembantu, setiap hari saya harus berkerja keras layaknya pembantu dan mereka adalah masjikan. Pamanku mempunyai 3 orang anak, 2 cowok dan 1 cewek. Anak mereka sangat manja dan semua pekerjaan rumah sayalah yang mengerjakannya.
Dalam hati saya berpikir mungkin ini balasan karna saya sudah dibesarkan di rumah Paman. Tapi perlakuan mereka tidak sampai disitu, setiap hari saya dipukulin walau cuman salah sedikit seperti ketiduran saat pulang sekolah. Mereka suami istri terus menerus memukuli sampai saya berlumuran darah.
Pengen ngadu ke ayah tapi ayah jauh, pengen ngadu ke ibu tapi dia gak tau di mana? dan lebih parahnya saya sering diperlakukan tidak seronoh oleh sepupu saya yang sudah dewasa. Saya sering di raba-raba padahal saya masih usia 8 tahun waktu itu.
Cerita ke paman dia tidak akan percaya malah saya di pukulin dikira saya berbohong. Lulus SD saya tinggal kembali dengan ayah bersama ibu tiri dan kedua saudara tiri saya. Perlakuan ibu tiri saya masih sama seperti dulu.
Ayah yang tidak tahan melihat saya di aniaya terus oleh ibu tiri akhirnya menitip saya ke keluarga ayah yang lain, sebut saja namanya Oom Imran, dia memiliki seorang putri yang seusia dengan saya. Hari demi hari saya lalui di rumah Oom Imran, hingga berjalan 2 tahun saya merasa sifat Oom Imran berubah.
Oom Imran sepertinya lebih sering memerhatikan saya dari pada anak dan istrinya dan hal itu yang membuat anak dan istrinya cemburu mereka berfikir saya dan Oom ada hubungan padahal tidak sama sekali. Sejak saat itu saya jaga jarak dengan Oom.
Pada malam hari tanggal 20 april 2009 saya tidur di depan tv bersama sepupu saya dan saat tengah malam tiba, saya merasa ada yang menggerayangi tubuh saya. Saya terbangun dan melihat Oom Imran sedang berusaha melepaskan baju dan celana saya.
Saya sontak berteriak, orang di rumah pun semuanya terbangun, dan bukannya mengaku Oom malah menuduh saya yang telah menggodanya. Saya pun hanya menangis, esok hari saya bercerita ke ayah, ayah pun memeluk saya dan berkata, “Maafin ayah karena telah memisahkan kamu dengan ibumu, semula ayah berharap kehidupan kamu akan lebih baik dari pada jika ikut ibu tapi ternyata ayah salah besar, justru karna ayah kamu lebih menderita”.
Saya pun hanya bisa menangis dan berdoa semoga cobaan ini segera berakhir. Amin.
Punya pengalaman hidup untuk dishare ke pembaca ceritacurhat.com yang lain? Tulis dan kirim cerita Anda di sini!
sabar ya…. banyak berdoa dan berzikir rencana Allah indah pada waktunya…
saya punya saran,,gmn klu anda tinggal di pondok pesantren aja? Insya Allah semua akan baik2 saja