Semakin dewasa usiaku semakin besar kehancuran yang datang pada diriku. Aku tidak mengerti dengan alur hidupku yang semakin tidak jelas, tidak terarah dan mudah terjatuh ke arah maksiat yang makin menyiksaku.
Sebut aja nama aku Ina, aku berusia 20 tahun dan kuliah di salah satu perguruan tinggi negri. Hidupku hancur sejak ibu meninggalkanku dan pergi bersama suami barunya.
Jujur saja sejak kepergian ibu, aku merasa senang dan bebas karena tidak ada lagi yang melarangku atau mengawasiku, aku merasa bebas. Tapi tanpa kusadari justru kepergian ibuku itulah yang membuat hidupku hancur dan akhirnya aku hanya bisa menerima kepahitan dari kelakuan burukku selama ini.
Sejak Ibu pergi, aku memilih tinggal sendiri dan hidup sebagai anak kost. Di tempatku yang baru itu, aku bebas mau pulang jam berapa, bahkan terkadang aku jarang pulang dan lebih memilih tidur di luar bersama pacarku.
Sebut aja pacarku Evan (samaran), dia bekerja sebagai anggota TNI, seorang cowok yang sangat buruk perilakunya. Walau ku tahu dia memiliki banyak cewek tapi aku yang bodoh ini tetap mau saja menerimanya karena rasa cintaku kepadanya.
Akhirnya setelah lama menjalin hubungan, aku ketahuan hamil dan lebih bodohnya aku mengetahui kehamilan itu saat memasuki usai 1,5 bulan. Dengan sabar dan takut aku mengatakan hal itu dan berharap Evan mau bertanggung jawab atau menggugurkan bayi itu.
Baca juga cerita menarik lainnya:
- Oh Tuhan, Kekasihku Menghamili Selingkuhannya
- Haruskah Aku Menerima Dia?
- Cerita Seks di Situs Porno Bikin Suamiku Kecanduan Seks
Di awal-awal kehamilanku dia mau berusaha mencari obat kesana-kesini, tapi setelah sekian lama dia berusaha untuk mencari tapi selalu menemui jalan buntu, sementara janin dalam rahimku tumbuh semakin sehat tanpa ada cacat fisik sedikit pun.
Setelah kehamilanku semakin besar, dia tidak pernah lagi berkomunikasi denganku dan mulai menjauh dariku. Yang lebih membuatku gila, dia lebih memilih meninggalkan pekerjaannya dan lari dariku sejak aku mengancam akan melaporkan semuanya kepada ayahku.
Setelah sekian bulan dia lari dari hidupku, dia memberiku kabar bahwa dia sedang di luar kota dan tidak akan kembali lagi. Di situ lah hatiku sakit dan membuatku semakin gila.
Seiring kandunganku yang memasuki usia 3 bulan, aku berkenalan dengan seorang pria, sebut aja namanya Leo (samaran), dia seumuran dengan ayahku, 47 tahun. Di awal perkenalan, kami hanya sekedar berkomunikasi saja, tidak lebih dari itu.
Tapi setelah sebulan menjalin hubungan melalui hp, aku putuskan untuk mengikuti kemauannya yaitu berjumpa atau sekedar jalan-jalan saja, tetapi lambat laun hubungan itu semakin parah sampai kami melakukan hubungan suami istri.
Aku terpaksa melakukan itu hanya untuk mengejar uangnya saja untuk aborsi bayiku. Setelah aku berhasil mengaborsi janinku yang berumur 5 bulan, aku berjanji untuk menjauh darinya dan bertobat dari berbagai kesalahanku selama ini.
Tapi itu hanya teori, kenyataannya tidak seperti itu. Aku memang berhasil aborsi tapi aku tidak bisa menjauh darinya, semakin aku berusaha semakin besar ingat ku padanya.
Apa yang harus kulakukan pembaca, aku tak mau kejadian ini ketahuan istrinya, dan aku ingin betul-betul menjauh darinya dan meminta maaf kepada orang tuaku.
Orang tua ku tidak pernah tahu apa yang telah terjadi denganku, walaupun mereka telah mendengar beberapa kabar buruk tentang kelakuan tapi aku selalu berhasil membantahnya dan orang tuaku pun percaya kepadaku.
Aku gak tega terus menerus membohongi ayah sama ibuku, tapi aku juga takut memberitahu mereka bahwa anaknya ini sudah ternoda dan sudah kotor.
Maafkan aku ayah ibu dan buat anakku yang disana. Maafin mama ya sayang, bukan mama gak mau tapi hadirmu aja yang belum tepat dan sikap papamu yang tidak mau peduli terhadap kita. Mama terpaksa mama gak mau kalau kamu dilahirkan dalam keadaan dibenci dan dihina seperti yang mama alami sekarang ini. Maafin mama ya.
Punya pengalaman hidup untuk dishare ke pembaca ceritacurhat.com yang lain? Tulis dan kirim cerita Anda di sini!



Kenikmatan sesaat, semoga anda bertobat.
Waduuh kenapa harus aborsi, kan tidak berdosa dan juga berbahaya.
Mengerikan
kalau memang itu pilihanmu tapi si mata allah swt itu berdosa segeralah bertobat demi kebaikanmu makanya kalau mau melakukan sesuatu harus berpikir panjang
Ya Allah, mba sadar dong… sudah bunuh anak ga berdosa, berani berbuat berani bertanggung jawab.. bertanggung jawab jg harus dari kesadaran mba, kenapa pacaran sudah sejauh itu, jangan terlalu terlena dengan cinta mba
Aq sekarang hamil 6minggu.. Meski pacarku meninggalkan aq dan tidak mau bertanggung jawab aq ttp akan melahirkan dan merawat anak ku… Aq sebatang kara tanpa siapa pun tp aq mw bekerja bantu bantu orang Meski penghasilan cuma 10rb sehari. .
Kamu kuat banget kak… Smga hdup mu dan anakmu slalu bhgia yah.. jgn myerah dan tetap kuat
Waduh kasihan bayinya lah dia tidak tahu apa” tapi menjadi sasaran untuk di aborsi….segeralah bertobat sebelum terlambat….
Pasti rasanya penuh dengan kebingungan. Pastiank yg sabar mbk…, jangan lupa selalu berdoa minta ampun kepada tuhan.dan doakan anak mbk. Dia tetap akan tumbuh dialam yg berbeda. Dan sangat menyayangi ibunya. Wloupun dia tdk dilahirkan didunia. Tetap semangat.an
Pasti rasanya penuh dengan kebingungan. Pastiank yg sabar mbk…, jangan lupa selalu berdoa minta ampun kepada tuhan.dan doakan anak mbk. Dia tetap akan tumbuh dialam yg berbeda. Dan sangat menyayangi ibunya. Wloupun dia tdk dilahirkan didunia. Tetap semangat.an
Mungkin kalian bisa berkomentar, tetapi jika kalian berada di posisi nya mungkin jalan yg terpikir akan mengakhiri hidup.
Sedih. Dan prihatin.
Tidak pernah bertemu malaikat kecil.
Hiks. Tega.
aku pernah telanjur dan mangandung 2 bulan aku kasih tahu kekasih aku dan dia rela bertanggung jawab walau pun kami miskin dan tidak direstui akhirnya kami menikah juga dan kami belum lulus spm terpaksa baranti demi manampung kehidupan kami berdua. Alhamdullillaah sekarang kami mempunyai anak 4 dan yang paling abang masuk delapan tahun.
Ya Allah mba.. Mba kalo di deket sini udah aku peluk.. Allah SWT maha pengampun mba jika mba bener2 mau bertaubat.