Wanita mana yang tidak kesal memiliki suami tidak bertanggung jawab, seenaknya saja pergi dan pulang semaunya. Aku tidak tahu harus bersabar sampai kapan melihat tingkah lakunya, kalau bukan karena anak-anakku ini, sudah lama aku menuntut cerai.
Chandra (samaran), suamiku, sudah enam bulan ini dia tidak pulang ke rumah. Dia pergi dan tidak memberiku nafkah lahir dan batin. Satu-satunya yang membuatku bertahan adalah anak.
Aku ingin anakku tumbuh besar seperti anak lain pada umumnya, punya orang tua yang lengkap. Aku tidak ingin jika aku bercerai malah membuat anakku jadi terbebani di lingkungannya. Itulah mengapa aku masih setia menunggu suamiku sampai sekarang.
Aku beruntung memiliki warung kecil-kecilan yang kubuat di depan rumah, hasilnya sangat sedikit tapi kucukup-cukupkan untuk biaya hidup aku dan kedua anakku.
Oiyah pembaca, namaku Ratna, tentu saja bukan nama sebenarnya tapi sebut saja begitu, aku adalah pembaca setia ceritacurhat.com. Ceritaku bermula sekitar delapan tahun yang lalu saat aku menikah dengan Candra.
Sekarang kami memiliki dua anak, yang pertama berusia enam tahun, dan yang bungsu tahun ini masuk tiga tahun. Aku asli Surabaya, suami yang pendatang dari Kalimantan pindah ke sini setelah mendapat tugas baru dari kantornya.
Saat menikah delapan tahun yang lalu, suamiku seorang sales yang menjual produk farmasi dan sering keluar kota. Sekarang dia masih bekerja di perusahaan yang sama, dan jabatannya sudah meningkat tapi dia masih sering ditugaskan ke daerah.
Aku menerima lamarannya karena kupikir dia lelaki yang sopan dan sangat baik. Bahkan setelah menikah beberapa tahun dia masih sayang kepadaku, sepulang kerja dia sering membawakanku makanan seperti donat, atau martabak manis, atau susu buat anak-anak kami. Aku merasa bahagia meskipun kondisi keuangan kami ala kadarnya tapi aku masih bisa menabung sedikit-sedikit dan membuka warung di depan rumah.
Tapi entah kenapa, setahun belakangan ini, sifat suamiku berubah drastis, dia yang dulu sangat baik berubah galak dan sering marah. Kalau kutanya dia langsung menghardikku. Bahkan tak jarang dia tidak pulang beberapa hari, alasannya karena urusan kantor.
Sekarang sudah enam bulan dia tidak pulang, ini yang terlama dan bahkan aku tidak tahu dia kemana. Pernah dia pulang sekali saja, itu pun cuma dua jam dan langsung pergi lagi. Saat kutanya dia dari mana, bukannya menjawab, dia malah marah besar dan membanting piring, bilang itu bukan urusanku dan pergi begitu saja. Anakku melihat pertengkaran kami, mereka terlihat tabah dan tidak menangis, sedih rasanya jika mengingat kejadian itu.
Bulan lalu, oleh seorang kenalan aku diberitahu bahwa suamiku sudah menikah lagi di kota seberang, dan suamiku bolak balik setiap hari ke sana. Aku tidak habis pikir wanita mana yang tertarik dengan suamiku dengan tampangnya yang seperti itu. Dulu aku suka kepada dia memang karena dia sangat baik kepadaku.
Aku belum tahu pasti apakah suamiku telah menikah betul atau tidak. Aku sudah beberapa kali mencarinya di kantornya, tapi suamiku selalu tidak ada. Dan aku selalu mendapat jawaban yang sama dari teman-temannya kalau suamiku sedang keluar kota mengantar barang.
Aku bingung apakah ini akal-akalan suamiku saja beserta teman-temannya? terus terang aku tidak tahu, walaupun kadang aku merasakan tatapan kasihan dari beberapa temannya.
Keluargaku sendiri sering menanyakan kabar suamiku, dan aku tidak tahu harus menjawab apa, aku cuma bilang suamiku sedang kerja di luar kota. Entahlah mungkin keluargaku juga curiga dengan tindak tanduk suamiku, yang jelasnya aku belum mau memberitahu siapapun juga tentang perilaku buruk suamiku.
Sampai sekarang aku masih menunggu suamiku pulang, jika anakku yang bertanya kujawab ayah lagi kerja cari duit buat sekolah. Aku juga masih mencari tahu apakah suamiku sudah menikah lagi atau tidak. Semoga Tuhan membukakan hatinya kembali dan ingat keluarganya disini, amiinn.
Punya pengalaman hidup untuk dishare ke pembaca ceritacurhat.com yang lain? Tulis dan kirim cerita Anda di sini!
aduh mbak,kok bisa sabar ampek segitu,nikah lagi,cerai aja,punya suami tp kayak gak pnya suami,kasihan anak2nya,
Mbak, sy punya msalah yang jauh lebih dahsyat, 22 tahun usia pernikahan, hanya 2 tahun baru 2 kemarin sy baru merasakan surganya dunia bersama suami. Dan sekarang sudah mulai kambuh kembali dia. Dia pembohong, utang berlimpah, selingkuh, menyiksaku kalau lai ditanya. Sekaran saya berkesimpulan :Biarlah Allah tempat kita mengadu dan berserah diri ,Allah tidak akan menguji kita yang di luar atas kesanggupan, dan ujian itu sebagai penebus dosa jadi kesabaran sebagai satu2nya jalan untuk menuju kebahagian yang kekal pada hari kiamat nanti. Lupakan urusan dunia yang sementara ini demi meraih kehidupan yang hakiki, tingkatkan ketakwaan dan ibadah kita anya kpd Allah semata.Barokallahu fikum.
lbih baek mbak cri slingkuhan aj,
sya mao jdi slingkuhan mbak.
coz saya lgi cri biaya kull
sayya anak padang
wew, kasian banget loe ndra, mau cri biaya kul ko pke nwarin jadi gigolo sgala. cari dosa laoe, mending ke laut ajee….
Di Tahan Sampai Keluar
Indra…ini forum orang yg minta solusi. Silahkan cari forum yg lain yg bisa dijadikan lelucon.
Sabar ya mbak, berdoa pada tuhan YME, yakinlah pasti akan ada jalan keluarnya.
BG TOYIB DONK KALAU GTU…
Indra… Indra…. orang lg susah malah lo cari dana buat kuliah ,bkn dsni tmptnya klo mo krj dulu dtmpt gw nt gw gaji dech…..
halal lg… mba jngn mo jd istri bang toyib capek mkn hati trus…
berhubung mba udh pnya modal dagang kan lumayan buat kebutuhan dr pd mba tersiksa ga dikasih nafkah n ditinggal gtu aja….
mendingan mba hidupin anak mba aja…. jngn pikirin suami mba….
semangat ya…. n trus sabar… krn di dunia ini butuh orang2 yg sabar n penuh jiwa semangat agar negara kita jauh dri orang yg terpuruk akibatnya menjadi rusak dan menyebar sampai ke akarnya,jd sulit di hilangkan…
Cowo macam indra, Manusia Bejat yang mestinya ud harus punah dari muka bumi.
emang semua lelaki pasti sempat melakukan hal serupa, Lama / cepatnya waktu belum.
dapat kita prediksikan, akan tetapi cobalah terus untuk berdoa, pasti suatu saat akan kembali ingat terhadap anak juga anda. Yakini itu.
+mungkinkah bisa terjalin dgnku,,,
amien…..
banyak – banyak berdo’a aja ya mba semoga masalah yang sedang dihadapi akan segera berakhir,,, dan semoga suami mba mendapat hidayah agar ia tersadar bahwa apa yang dia lakukan itu sudah membuat keluarganya menderita.
aku bisa merasakan penderitaan mbak, karena aku juga mengalaminya beda nya aku seorang PNS dan dari keluarga yang lumayang cukup , memang susah sangat susah, tapi percayalah Allah tak kan mencoba diluar batas kemampuan hambanya, di balik kesusahan pasti akan ada kemudahan, jangan mudah terpengaruh kuatkan iman
Kalau menurut saya, jangan cerai mbak. Pertahankan keluarga mbak sebisa mungkin. Apalagi kalau sudah punya anak. Sebaliknya, mbak harus bisa membuktikan ke suami kalo mbak bisa mandiri dan tanpa dia mbak bisa sukses.
Tapi mbak, kalo misalnya sudah pasti suami mbak selingkuh, menurut saya cerai saja. Sebaiknya dipastikan dulu, jgn mudah percaya omongan orang. Karena masalah terbesar dlm rmh tangga adalah bila pasangan selingkuh, kalo lainnya masih bisa diatasi pelan2… Sabar ya mbak…
Lebih baik minta cerai dari pada bertahan akan penderitaan,,,,kelak ank sudah dewasa dia kn tau juga gmn ayah nya,lebih baik melepaskan dm mendapat kebahagiaan