Memiliki paras cantik tidak membuat nasibku juga cantik. Bahkan sebaliknya banyak prahara dalam rumahtangga yang kudapatkan. Aku tidak tau sampai kapan Tuhan akan memberikan cobaan yang seperti ini, ini sungguh menyiksaku.
Namaku Mira (bukan nama sebenarnya), banyak yang bilang aku cantik, pintar dan pekerja keras, tapi nasib tidak secantik parasku.
Aku sudah pernah menikah sebelumnya dan mempunyai anak perempuan. Dengan pernikahan yang pertama aku gagal karena suamiku berselingkuh dengan rekan kerjanya, dan saat ini mereka sudah menikah.
Padahal sebelum menikah, kami sudah berpacaran selama 6 tahun lebih. Dari yang tidak punya apa apa sampai dia punya segalanya, tapi dia malah pergi meninggalkanku dengan selingkuhannya.
Cukup dengan cerita masa laluku..
Setelah aku bercerai aku pernah menjalin hubungan dengan teman kerja namanya Herry, tapi tidak lama aku memutuskannya karena dia seorang penjudi.
Herrt sangat baik dan perhatian padaku, hanya sayang saja dia suka bermain judi online dan itu yang membuat aku tidak memilihnya.
Dan setelah putus dengan Herry aku bertemu dengan Randi, dia masih pria lajang yang belum pernah menikah tapi sudah cukup umur.
Kami beda 11 tahun, aku berkenalan dengannya saat aku menjadi customer service di sebuah bank swasta.
Saat tahap perkenalan, aku pikir Randi anak yang baik, orang tuaku pun sangat menyetujui karena Randi terlihat sangat peduli terhadap aku, anakku dan keluargaku.
Sudah 8 bulan kami berpacaran akhirnya Randi melamarku dan kami memutuskan untuk menikah.
Di pernikahan ini lah semua sifat Randi terlihat, ternyata dia seorang laki laki yang sangat kasar, bahkan tanganku pernah patah karenanya. Hanya karena salah ngomong tangannya ringan melayang terhadapku.
Menurutku dia adalah orang yang sayko, diapun sangat perhitungan dan pelit walaupun aku tidak pernah menuntut materi karena dengan gaji dan penghasilan dari usahaku saja, itu sudah lebih dari cukup.
Tidak hanya kasar saja.. aku sering melihat dia chat mesra dengan wanita lain. Bahkan jika di rumah, aku tidak pernah dianggap, aku hanya dijadikan pembantu olehnya.
Setiap aku ajak bicara dia selalu menghindar, dia hanya baik terhadap teman wanitanya dan teman temannya, sedangkan dengan istrinya selalu dikasari, padahal aku tidak tahu salah aku ini apa.
Sampai aku pernah pergi meninggalkan dia ke rumah orang tuaku. Orang tuaku tidak terima atas perlakuannya kepadaku, sampai sekarang dia masih membenci keluargaku karena orang tuaku memarahi suamiku.
Aku sempat berpikir dan pernah memutuskan untuk bercerai karena sudah tidak tahan lagi dengannya. Tapi ternyata aku hamil.
Aku pikir dengan aku hamil sifatnya akan berubah dan lebih menyayangiku, tapi ternyata tidak sama sekali.
Semua sama saja saat aku hamil pun dia selalu melakukan KDRT, rasanya ingin sekali saat hamil ada yang memperhatikan dan menyayangiku tapi tidak aku dapatkan dari suamiku.
Dia selalu aku maafkan tapi selalu mengulanginya lagi..
Sampai saat ini aku mengandung hamil besar pun aku masih dipukul olehnya, karena aku hanya bertanya hubungan dia dengan wanita lain.
Aku sungguh lelah dengan perlakuan suamiku yang seenaknya terhadapku dan selalu menghina keluargaku.
Diapun tidak pernah menganggap orangtuaku. Aku sangat sedih sekali padahal suami dan orangtuaku sangat berarti dalam hidupku.
Ya Tuhan sampai kapan penderitaan ini akan berakhir..
Rasanya aku ingin bercerai.. Tapi aku malu dengan statusku yang sudah pernah menikah dan dua kali menikah..
Siapa juga yang mau menerima aku dan dua anakku. Tuhan apakah aku tidak pernah pantas untuk bahagia.
Punya pengalaman hidup untuk dishare ke pembaca ceritacurhat.com yang lain? Tulis dan kirim cerita Anda di sini!
Ih kasian saya jadi sedih yang sabar aja ya mba mungkin suami mba kurang imam
Turut berduka.
Aku tahu sangatlah berat.
Kalau memang berpisah lebih baik, lakukan saja. Jangan pikirkan apa kata orang lain. Tetapi pikirkan keselamatan diri dan anak-anak. Lalu dekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Mintalah kepada Tuhan di berikan petunjuk untuk bisa bertemu dengan-Nya. Mohon di berikan pentunjuk kepada orang yang sudah diberikan pentunjuk oleh-Nya. Karena cobaan itu sebenarnya adalah agar manusia mau mengenal dan kembali kepada-Nya.
Salam hangat
apa mba sudah mencoba berbagai cara? ada satu cara yang bisa mba tempuh, (karena saya seorang muslimah saya akan menyarankan sesuai agama saya. kalau mba non muslim mungkin bisa menyesuaikan).in syaa Allah tidak pernah gagal mba. caranya rutinkan bangun sholat tahajjud dan berdoa kepada Allah.Minta dengan tulus dan penuh pengharapan agar Allah mengubah sifat suami mba.kalau sekian Lama mba melakukannya,lantas belum juga berhasil. mungkin menurut Allah dia memang nggak pantas untuk mba. Allah pasti ganti dengan yang lebih baik. dekatkan diri pada Allah mba, ini mungkin wujud rasa sayangnya Allah. Allah ingin mba dekat dengannya. percaya pada Allah mba. Allah nggak mungkin menyia-nyiakan hambaNya yang taat.