Sekarang aku berstatus sebagai istri simpanan seorang pria berusia 50 tahun. Aku tidak pernah mencita-citakan punya kehidupan seperti ini. Meninggalkan suami dan berpisah dengan anak, semua karena desakan ekonomi yang menghimpit.
Kisah ini bermula dari pekerjaanku di dunia malam sebagai gadis bilyar di sebuah klub malam di Jakarta Utara. Setelah menikah aku berhenti total dari pekerjaan itu dan menuruti permintaan suami untuk tinggal di rumah saja sebagai istri.
Kehancuran rumah tanggaku disebabkan faktor ekonomi, suamiku dipecat dari kantornya. Aku tahu dia sudah bersungguh-sungguh mencari pekerjaan lain tapi sepertinya pintu rejeki kami di dunia yang normal tertutup rapat-rapat.
Akhirnya aku meminta ijin suami untuk kembali kerja di tempatku yang dulu. Awalnya dia menolak dan tetap bersikeras dengan perjanjian kami dulu bahwa aku tidak akan kembali di kehidupanku yang lama. Tapi karena desakan ekonomi suami akhirnya mengijinkanku, tentu saja dengan beberapa persyaratan darinya.
Aku berkeja sebagai waitres yang memiliki jadwal pulang pergi yang ketat. Aku mulai mengenal banyak tamu orang kaya karena tempatku itu memang tempat yang ekslusif dan banyak dikunjungi oleh orang kalangan atas.
Baca juga: Akibat Menikah Siri Hidupku Menderita
Berkenalan dengan Koko
Dari sekian banyak tamu yang datang, aku akrab dengan salah seorang tamu separuh baya, usianya sekitar 50 tahun. Aku memang lebih senang dengan lelaki seusia itu karena aku merasa nyaman dan mereka biasanya tidak macam-macam.
Sebut saja namanya Koko, hubungan aku dengan Koko awalnya hanya sekedar antara tamu dan waitress saja karena dia pasti menelpon aku dulu kalo mau boking tempat. Begitu seterusnya hingga akhirnya dia kepincut sama aku. Semua yang aku minta dia turuti.
Koko sudah berkeluarga dan memiliki dua orang anak, dia bekerja sebagai direktur sebuah perusahaan besar di Jakarta Utara. Semenjak mengenal dia kehidupan ekonomiku berubah drastis.
Suamiku kadang bingung kenapa aku bisa membeli barang-barang mahal. Suamiku memang sudah curiga aku selingkuh karena pengeluaranku tidak sebanding dengan gajiku. Waktu itu suamiku masih menganggur sehingga semua biaya hidup dia aku yang tanggung.
Keributan pertama kami dimulai pada suatu malam ketika suamiku membuka ponselku. Dia membaca semua pesan mesra dari Koko. Sejak saat itu hampir setiap hari aku dan suami selalu bertengkar, sampai aku ngerasa udah gak ada kecocokan lagi di antara kami.
Hamil, Tapi Ini Anak Siapa?
Jujur saja aku pernah ML dengan koko dan selang satu bulan setelahnya aku hamil, suamiku sangat bahagia mendengar kabar itu tapi aku justru sedih karena aku bingung anak yang aku kandung sebenarnya anak siapa? tapi suamiku tak pernah membicarakannya. Suamiku selalu berkata, “Dede kalo udah keluar dari perut bunda maen sama ayah ya,” Ya Allah betapa sedihnya hatiku.
Sampai akhirnya Koko tahu aku hamil, Koko memintaku menceraikan suamiku dan menikah dengannya karena aku mengandung anaknya. Tapi aku jelaskan ke Koko kalau aku juga bingung ini anak kamu atau anak suami. Akhirnya kita memutuskan USG karena USG bisa dilakukan walaupun keadaan kita hamil dan hasilnya itu adalah anak suamiku.
Tapi Koko tetap bersikeras meminta aku untuk menceraikan suami dan menikah dengannya. Karena posisi aku sedang hamil, aku disuruh berhenti bekerja dan jatah bulanan aku selalu ditranfer Koko. Akhirnya aku memutuskan pulang ke kampung sampai dia membelikan aku sebuah rumah di kampungku untuk diriku.
Dari sinilah aku mulai merasa kehidupanku terasa hampa. Semenjak kepulanganku di kampung aku sudah gak pernah berkomunikasi dengan suami, malahan aku sudah mengurus cerai lewat pengacaraku. Sementara hubunganku dengan Koko semakin serius, kadang aku ke Jakarta dan ditempatkan di apartemen.
Tapi aku seperti burung yang dikurung, kemana-mana aku selalu di larang, keluar rumah pun harus bersama Koko, jujur aku merasa tersiksa karena kebebasanku sudah tak pernah kudapat, bahkan memakai ponsel pun dia batasi karena dia takut aku kembali seperti dulu.
Derita Menjadi Istri Simpanan
Hidupku bisa dibilang enak tapi hati aku gak bahagia, aku merasa tersiksa bahkan selalu di atur seperti gak punya suara untuk bicara, entahlah apa karena dia sudah menguasai aku karena sudah memenuhi semua kebutuhanku dan kebutuhan keluargaaku.
Bulan terus berlalu sampai akhirnya aku melahirkan, pas saat aku melahirkan proses ceraiku pun selesai. Suamiku kaget tapi keluarganya tidak sedikitpun marah kepadaku. Keluarganya hanya datang ke rumah dan meminta bayi yang baru aku lahirkan.
Baca juga: Derita Menjadi Istri Kedua
Ya Allah betapa hancur dan seperti ditusuk tusuk ketika aku menyerahkan anakku di bawa oleh mereka. Posisi aku waktu itu serba salah kalo aku gak kasih dia akan mengusut aku karena menggugat cerai saat aku sedang hamil dan berselingkuh.
Akhirnya aku dan mantan suami membuat perjanjian, setiap waktu aku diijinkan untuk menengok anak kandungku dan aku setuju, aku berharap suatu saat aku bisa mengambil anakku kembali.
Karena orang tuaku bisa di bilang matre mereka sangat mendukung hubunganku dengan Koko tapi mereka gak tahu gimana menderitanya aku. Boleh dibilang aku adalah boneka Koko, apa pun yang dia suruh aku harus nurut termasuk ketika aku disuruh berhijab karena Koko muak melihat pakaianku yang sedikit terbuka, Koko memang sangat pecemburu dan tempramental.
Ingin rasanya aku mengakhiri semua ini, aku ngerasa udah terjebak dalam permainanku sendiri. Buat temen yang bisa kasih saran pliss kasih tau. Terimakasih kepada ceritacurhat.com yang telah menerbitkan tulisan ini.
Punya pengalaman hidup untuk dishare ke pembaca ceritacurhat.com yang lain? Tulis dan kirim cerita Anda di sini!
oalah gusti,,,,, mugo2 mandeko tekan kono wae,,,,,,,, tobat mbak yu, sing mbok golek I iku opo tow yow ?…
sejujurnya, manusia saja pasti membenci anda………. saya yakin malaikatpun membenci anda, karena perbuatan yang di benci ALLAH SWT adalah perceraian………. anda sudah membeli neraka bagi anda sendiri dengan nik’mat ALLAH SWT……………. seharusnya coba’an itu anda lewatkan bersama suami dengan sabar dan ikhlas, yakin bahwa tidak akan ALLAH SWT memberikan cobaan yang tidak mampu hambanya untuk menerimanya…………………………….Ingatlah……. Neraka itu penghuninya lebih banyak kaum wamita yang seperti anda, terbuai dengan dunia, bila orang tua anda matre, anda WAJIB untuk menolak permintaan orang tua yang membawa kepada kesesatan, sementara kepada Suami….. justru bagi seorang istri ……….. taat kepada suami lebih wajib dibandingkan taat kepada orang tua (bila suaminya benar menjadi imam bagi dirinya)…………………………………………
Saran saya, kelak didalam kubur……… telah terhidang nanah dalam gelas, api diatas kasur, dan siksa-siksa kubur lainnya bagi anda yang tidak segera bertaubat………….. (apalagi bila status pernikahan anda dengan koko tidak resmi / istri simpanan tanpa seijin istri pertamanya………..JELAS-JELAS BERZINAAH……….Naudzubillahiminzaliq……….)…………. apabila saat ini anda masih hidup, bersyukur dan segera bertaubat, Bila mungkin, kembalilah kepada anak-anak dan suami anda, bilapun anak-anak dan suami anda menolak anda, maka sesungguhnya itu adalah awal dari siksa ALLAH SWT kepada anda, karena saat anda menikah dengan lelaki yang baik…….. maka Ridho ALLAH SWT adalah tergantung Ridho dari Suami anda…………………….. Semoga dapat dipahami. Amin.
yang sabar, ada kalanya hidup memang seperih itu, satu saran untukmu dariku, “bertaubatlah, selama kamu masih hidup, saya yakin Tuhan pun mengerti, Anggap saja Tuhan maha Penyayang”
Astagfirullah .. Gr2 harta anda merelakan segalanya.. Dunia itu penuh dgn tipu daya .. Mati pun tak dibawa mbak.. Semoga Allah masih membuka pintu taubatnya kpd mbk.
Jgn buta harta hanya semata klau mau brusaha pasti km dan suami km bakal dapat harta yg halal bahkan lbh yg km dapat saat ini ,cobalah berubah dan tobat pasti km bisa mbk
Tinggalkan dia n cari pekerjaan sendiri…Tuhan pasti menolong anda 🙂
Neraka jahanam sudah menunggu anda setelah meninggal dan azab pun akan menghampirimu dalam waktu dekat ini.
skr yg bisa dilakukan minta maaf kpd suami..
jika suami memaafkan dan mau menerima mbak kembali..lebih baik mbak kembali,hidup seadanya membesarkan anak berdua..
tp jika suami mbak g menerima mbak,,ikhlaskan,, tp tetap mnjaga hubungan baik. mengenai koko, jika mbak mantap hubungan dg koko, hubungan mbak harus di sah kan menurut agama. gugur zinah nya,insyaallah berubah jadi pahala krn koko sdh mnjadi suami mbak.. mbak mmiliki hak dan kewajiban yang sama dg istri koko yg lainnya..
tp jika mbak mrmilih melepaskan koko, mbak tau konsekuensi dan resikonya..
memang mbak orang mati gak bawa harta,, tp kita ini masih hidup.. hanya caranya saja bagaimana..jika caranya jelek, bagaimana kita mengubahnya mnjadi baik..
semoga kedepannya mbak lebih baik lagi..Amin
Logikanya nasi udh mnjadi bubur, mba udh trlnjr cerai sm suami, jd nikmati aja kebersamaan mba brsama koko, syukur2 mba bisa nabung, punya usaha, punya aset, tpi klo bs tnpa spengetahuan koko ya, krn suatu hari bila trjdi sstu hal yg tdk diinginkan cntohnya koko bangkrut atw meninggal mba ga harus kembali ke dunia hitam n cari laki2 tajir, cukup cerita ttg mantan suami smpai sini aja krn toh mantan suami y blm mapan p, takutnya nti mba bgg lgi cri duit, ngliat ke depan j mba, semoga sukses…..
Logikanya nasi udh mnjadi bubur, mba udh trlnjr cerai sm suami, jd nikmati aja kebersamaan mba brsama koko, syukur2 mba bisa nabung, punya usaha, punya aset, tpi klo bs tnpa spengetahuan koko ya, krn suatu hari bila trjdi sstu hal yg tdk diinginkan cntohnya koko bangkrut atw meninggal mba ga harus kembali ke dunia hitam n cari laki2 tajir, cukup cerita ttg mantan suami smpai sini aja krn toh mantan suami y blm mapan, takutnya nti mba bgg lgi cri duit, ngliat ke depan j mba, semoga sukses…..